Inilah 6 Kebiasaan Buruk Anak yang Jarang Disadari Orang Tua

Avatar of PortalMadura.Com
Inilah 6 Kebiasaan Buruk Anak yang Jarang Disadari Orang Tua
ilustrasi

PortalMadura.Com – Setiap memiliki karakter yang berbeda-beda sesuai tingkatan umurnya. Begitu pula dengan kebiasaaan buruk anak, setiap anak memiliki yang berbeda dalam setiap tingkatan umurnya.

Kebiasaan buruk ini jika tidak dibenahi, dapat berkembang menjadikan karakter yang melekat pada diri anak. Berikut ini, merupakan beberapa kebiasaan buruk anak yang patut diwaspadai :

Memotong pembicaraan

Anak Anda mungkin sangat bersemangat menceritakan pengalamannya kepada Anda. Namun, sebaiknya Anda tidak membiasakannya untuk memotong pembicaraan orang lain. Ajarkan kepada anak untuk menghargai orang yang sedang berbicara dan menunggu jika orang yang diajak bicara sedang sibuk.

Bermain dengan kasar

Sebagai orang tua, sebaiknya Anda tidak menganggap sepele kelakuan anak seperti mencubit atau mendorong adik atau teman sepermainannya. Jika Anda tidak segera bertindak, sikap tersebut akan menjadi kebiasaan anak, ketika menginjak 8 tahun, seperti dilansir laman Parents. Tidak hanya itu, anak akan menganggap bahwa menyakiti orang lain adalah sebuah hal yang wajar. Untuk mengatasinya, segera beritahukan pada anak jika tindakannya tersebut menyakiti orang lain dan tindakan tersebut tidak bisa dibenarkan. Sebelum anak kembali bermain, ingatkan dia untuk tidak berkelakuan kasar.

Pura-pura tidak mendengar perintah orang tua

Anak akan merasa berkuasa dan tidak fokus mendengarkan perkataan Anda, jika ia terus menerus diingatkan. Anda bisa mengatasinya dengan berbicara dalam jarak yang dekat dengan anak, pastikan anak memandang mata Anda dan merespon Anda.

Tidak meminta izin

Mungkin Anda ingin memberikan sedikit kebebasan kepada anak, namun perlu diingat bahwa anak tetap perlu meminta izin Anda untuk melakukan dan memutuskan sesuatu. Terapkan peraturan di dalam rumah, misalnya ketika ingin menonton televisi atau mengambil snack, ingatkan kepada anak untuk meminta izin Anda terlebih dahulu.

Tidak memiliki tata krama

Jangan menganggap enteng kebiasaan anak seperti berbicara dengan nada yang tinggi. Kebiasaan tersebut dapat terbawa hingga anak dewasa dan semakin dewasa anak, maka akan semakin sulit merubah kebiasaan tersebut. Anda bisa menegur anak setiap dia mengulangi kebiasaan tersebut. Perlu diingat, tujuan Anda menegur, bukan untuk membuat anak merasa malu, namun justru untuk membuatnya menyadari perkataan atau perbuatannya tersebut.

Melebihkan-lebihkan fakta

Ketika kecil, anak kerap berbohong, seperti ia telah membereskan tempat tidurnya, atau memberitahukan kepada temannya bahwa ia telah mengunjungi Disneyland. Kebiasaan berbohong tersebut, terlihat tidak mengkhawatirkan, bahkan terkadang terkesan lucu. Namun, sebaiknya Anda mengajarkan anak berkata jujur dan ingatkan padanya bahwa orang tidak akan mempercayainya jika ia terus berbohong. Karena kebiasaan berbohong “kecil” tersebut dapat menjadi jalan pintas bagi anak untuk membuat dirinya terlihat lebih baik dibandingkan orang lain, atau untuk menghindarkannya dari kegiatan yang wajib ia lakukan, atau untuk mengalihkan tanggung jawabnya. (aura.co.id//choir)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.