Mampu Mengatasi Perubahan
Memasuki gerbang kedewasaan, anak remaja biasanya akan dihadapkan dengan ‘naik-turun’ dalam perkuliahan, persaingan hingga hal lainnya. Agar anak tidak lagi kaget menghadapi situasi naik-turun tersebut, orang tua perlu menahan diri untuk tidak selalu membantu anak dalam menyelesaikan tugas, memperpanjang tenggat waktu dan hal lainnya.
Dengan begitu, anak-anak akan menyadari bahwa hal yang normal jika dalam hidup ada fase naik-turun dan bagaimanapun, nantinya situasi akan menjadi baik.
Mampu Mencari dan Mengatur Uang
Memiliki pekerjaan paruh waktu dapat menjadi salah satu cara anak remaja di usia 18-an untuk belajar mencari uang. Hal ini juga memberi kesempatan bagi sang anak untuk belajar mengatur sendiri pemasukan dan pengeluarannya berdasarkan gaji yang ia terima.
Maka, kesadaran sang anak terhadap tanggung jawab akan tumbuh. Di sisi lain, ia pun akan lebih menghargai harga dari sesuatu dan memiliki perhitungan saat membelanjakan uang sehingga tidak boros.
Mampu Mengambil Risiko
Meski rasa khawatir kerap meliputi, akan menjadi tidak bijak jika orangtua selalu membukakan segala jalan dan menyingkirkan penghalang bagi anak mereka.
Anak-anak yang akan tumbuh dewasa perlu menyadari bahwa kesuksesan dapat diraih melalui usaha dan juga kegagalan. Ketika kegagalan datang, anak-anak remaja ini juga perlu belajar bahwa kesuksesan masih dapat diraih dengan terus mencoba dan pantang menyerah.
Tentunya, upaya tersebut dapat dilakukan ketika sang anak berani mengambil risiko dengan perhitungan yang bijak. (republika.co.id/Salimah)