PortalMadura.Com – Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya tak lepas dari tokoh Sutomo atau lebih akrab dipanggil Bung Tomo. Beliau menjadi salah satu motor penggerak semangat rakyat Surabaya dan Jawa Timur mengusir tentara Belanda dan NICA dari ibukota Jawa Timur.
Dalam perang itu, Bung Tomo tampil sebagai orator ulung di depan corong radio. Suara dan pekikan takbirnya membakar semangat rakyat untuk berjuang melawan para penjajah.
Namun di balik aksi heroiknya, sosok Bung Tomo menyimpan kepribadian menarik yang patut diketahui. Apa saja? Inilah 4 fakta menarik yang perlu Anda ketahui akan sosok Bung Tomo.
1. Merupakan sosok yang cukup sederhana
Dalam menjalani hidupnya maupun keluarganya, Bung Tomo merupakan sosok seorang pejuang bangsa yang penuh dengan kesederhanaan dari banyak karakter para pendiri RI. Sehingga hal demikian patut untuk dijadikan suri tauladan di tengah maraknya budaya, yang hanya mementingkan kepentingan golongan di kalangan elit politik masa kini. Selain itu, Sosok Bung Tomo juga tegas dan tanpa kompromi, bahkan spirit “mbonek”-nya yang begitu kuat, hingga menjadikan banyak orang termotivasi olehnya.
2. Memiliki sosok berkarakter Nasional – Religius yang begitu kuat
Bila dibandingkan dengan adanya keadaan masa kini, tidak sedikit pula muncul akan sikap fanatisme keagamaan yang cenderung Anti-Nasionalis dan Eksklusif. Sedangkan sosok Bung Tomo memiliki rasa pembelaan kuat dalam berjuang untuk mempertahankan keutuhan RI, Yakni dengan cara manifestasi dari keimanannya terhadap keyakinan agama. Sehingga menuntunnya pada penyatuan dan keutuhan bangsa Indonesia. Sungguh luar biasa akan beberapa hal yang telah beliau terapkan dalam membangun bangsa untuk maju dan sejahtera.
3. Sosok seorang elit politik yang dekat di hati rakyat
Memang hal demikian haruslah diterapkan dalam menunjang kemajuan bangsa. Di mana sosok Bung Tomo yang merupakan pejuang bangsa, juga menjadi seorang elit politik namun tak lepas di hati para rakyatnya. Sehingga menjadikan kiprahnya pun memiliki jiwa sosial tinggi, dan patut untuk dijadikan tauladan bagi generasi penerus bangsa masa kini. Di mana interaksi inten antara Bung Tomo dengan rakyat yang cukup dekat, merupakan suatu hal yang jarang terjadi para elit politik masa kini. Dengan begitu, kiprahnya memang patut dijadikan suri tauladan untuk memperkuat tali ikatan seluruh rakyat Indonesia.
4. Sosok seorang yang mencintai keluarganya
Selain hal yang menonjol akan kiprahnya sebagai seorang pejuang bangsa, Bung Tomo juga termasuk orang yang mencintai keluarganya. Di mana dalam hal mendidik anak-anaknya, Beliau selalu mengajarkan agar berbuat jujur. Bila tidak, maka Ia akan tegas dalam melatih anaknya untuk berbuat jujur. Namun di sisi lain, Ia tidak pernah sekali pun marah terhadap sang istri tercinta.
5. Pekerja Keras
Bung Tomo mengaku mempunyai pertalian darah dengan beberapa pendamping dekat Pangeran Diponegoro. Ibunya berdarah campuran Jawa Tengah, Sunda, dan Madura.
Meski berasal dari keluarga menengah, Bung Tomo tidak berpangku tangan. Dia tetap bekerja keras. Kondisi ini membuatnya terpaksa meninggalkan pendidikan di MULO karena harus melakukan pekerjaan kecil-kecilan untuk mengatasi dampak depresi yang melanda dunia saat itu.
Belakangan, Bung Tomo dapat menyelesaikan pendidikan HBS-nya lewat korespondensi, namun tidak pernah resmi lulus.
HBS (Hegere Burger School) merupakan pendidikan menengah umum pada zaman Hindia Belanda untuk orang Belanda, Eropa atau elite pribumi dengan bahasa pengantar bahasa Belanda. Masa studi HBS berlangsung dalam 5 tahun atau setara dengan MULO+AMS (SMP+SMA).
Kala muda, Bung Tomo aktif dalam organisasi kepanduan atau KBI. Bung Tomo menegaskan bahwa filsafat kepanduan, ditambah dengan kesadaran nasionalis yang diperolehnya dari kelompok ini dan dari kakeknya, merupakan pengganti yang baik untuk pendidikan formalnya.
Pada usia 17 tahun, ia menjadi terkenal ketika berhasil menjadi orang kedua di Hindia Belanda yang mencapai peringkat Pandu Garuda.
Itulah beberapa fakta menarik yang perlu Anda ketahui akan sosok Bung Tomo. Meski Bung Tomo telah tiada, jasa-jasanya akan tetap dikenang bangsa. Anak Indonesia diharapkan dapat mencontoh semangatnya dalam membangun Indonesia menjadi lebih baik. (arbamedia.com/choir)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
