Inilah Tips Berkunjung ke Pulau Giliyang

Avatar of PortalMadura.Com
Tebing Bagian Timur Pulau Giliyang
dok. Tebing Bagian Timur Pulau Giliyang

PortalMadura.Com, – Ingin merasakan oksigen terbaik di , Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur?.

Pulau Giliyang adalah mempunyai kadar oksigen  berkisar 3,3 persen hingga 4,8 persen di atas normal hasil penelitian LAPAN 2006.

Penelitian serupa juga dilakukan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumenep pada 27 Desember 2011, memperoleh hasil sama, yakni kandungan oksigen di Pulau Giliyang di atas rata-rata wilayah lainnya, yakni sekitar 21 persen.

Wisata alam ini cocok untuk keluarga, rombongan maupun individu. Harga wisata yang murah meriah ini juga cocok untuk wisatawan dengan bujet minim.

Lokasi Titik Oksigen Yang Dilakukan Penelitian Oleh LAPAN tahun 2006
Lokasi Titik Oksigen Yang Dilakukan Penelitian Oleh LAPAN tahun 2006

Transportasi, belum ada angkutan khusus wisata untuk menuju ke Pelabuhan Dungkek, Sumenep. Namun, anda jangan kuatir, banyak Mobil Penumpang Umum (MPU) yang setiap saat ada dari kota Sumenep menuju Pelabuhan Dungkek, tarifnya masih terjangkau yakni Rp. 15.000,00 (per orang).

Bila anda menggunakan kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat, sebaiknya dititipkan di rumah warga dekat Pelabuhan Dungkek. Soal kemanan, terjamin. Di pelabuhan juga dekat dengan Mapolsek Dungkek.

Dari pelabuhan Dungkek menuju Pulau Giliyang, sudah banyak perahu motor milik nelayan yang menunggu kedatangan anda, tarif untuk reguler hanya Rp 10.000,00 per orang. Perahu reguler bernagkat pada pukul 10.00 Wib. Jadi, lebih baik datang pagi ke Pelabuhan Dungkek.

Bila anda akan menggunakan jasa carter perahu, juga ada. Pulang-Pergi Rp 400.000,00 kapasitas perahu maksimal 30 orang. Jadi, kalau rombongan akan lebih hemat. Kalau carter perahu yang ukurannya lebih kecil, kisaran Rp 200 ribu.

Carter Perahu Motor
Carter Perahu Motor
Perahu Nelayan Ditambatkan disisi Pulau Giliyang
Perahu Nelayan Ditambatkan disisi Pulau Giliyang

Waktu Tempuh, dari Pelabuhan Dungkek ke Pulau Giliyang antara 45 menit sampai 60 menit dalam kondisi cuaca normal. Persiapkan bekal minuman selama di perahu motor. Selain itu, juga obat anti mabuk bila anda tipikal yang mudah mabuk. Bagi yang biasa atau pernah mengikuti perjalanan laut pasti akan menyenangkan.

Deburan ombak dan lalu lalang perahu nelayan serta kejernihan air laut akan mempunyai kesan tersendiri bagi pengunjung.

Motor roda 3, bila sudah tiba di Pulau Giliyang, anda tinggal mencari carter kendaraan bermotor roda tiga, tapi terbatas, karena memang dibatasi untuk kendaraan bermotor. Dari dekat pelabuhan di Pulau Giliyang ke titik oksigen (Desa Bancamara) anda akan dikenakan tarif Rp 80.000,00 dengan kapasitas 6 – 8 orang (normal).

Motor Roda 3 di Pulau Giliyang
Motor Roda 3 di Pulau Giliyang

Penginapan, belum ada penginapan umum di Pulau Giliyang. Namun, bagi pengunjung yang akan bermalam, dapat menggunakan/sewa rumah warga. Anda bisa mencari di dekat titik oksigen atau dekat pelabuhan Pulau Giliyang. Masyarakatnya ramah dan sangat welcome.

Bagi para petualang, juga tidak ada masalah bila akan bermalam di alam bebas di lokasi titik oksigen. Warga setempat telah membuatkan tempat istirahat berbahan bambu. Namun, sayang cuma satu.

Tempat makan, belum ada tempat makan sekelas restoran. Hanya warung biasa yang menjual snack, minuman, rujak, bakso berbahan ikan tongkol. Namun, bagi yang ingin merasakan segernya berbagai macam jenis ikan Pulau Giliyang, anda tinggal pesan pada warga setempat. Pasti disediakan!.

Tinggal minta mau dimasak apa? di bakar? atau …..?. Sesuai selera anda. Pesan saat baru sampai di Pulau Giliyang, dan asyik tuk makan siang.

Ikan Segar Hasil Tangkapan Nelayan Pulau Giliyang
Ikan Segar Hasil Tangkapan Nelayan Pulau Giliyang
Bakso Menggunakan Ikan Tongkol
Bakso Menggunakan Ikan Tongkol

ATM, bawalah uang lebih. Anda tidak akan tahu apa yang akan terjadi dengan keuangan anda. Karena di Pulau Giliyang belum ada ATM.

Sinyal dan Internet, sinyal handphone sangat bagus untuk provider telekomunikasi tertentu. Bahkan, akses internet dengan modem SIM Card juga masih bisa.

Oleh-Oleh, belum tersedia oleh-oleh yang mempunyai ciri khas Pulau Giliyang. Namun, sebagian besar ibu-ibu Pulau Giliyang memproduksi aksesoris berbahan kulit dan manik-manik. Semisal, cincin, kalung dan gelang tangan. Hasil karya mereka banyak dikirim ke Yokyakarta dan Bali.

Aksesoris Hasil Kerajinan Ibu-ibu Pulau Giliyang Yang dijual ke Bali dan Yokyakarta
Aksesoris Hasil Kerajinan Ibu-ibu Pulau Giliyang Yang dijual ke Bali dan Yokyakarta

Wisata Gua, terdapat 10 gua di Pulau Giliyang dan tersebar di dua desa yakni 7 gua di Desa Banra'as dan 3 gua ada di Desa Bancamara. Satu gua diantaranya sudah banyak dikunjungi wisatawan. Selain jenis batunya gemerlap, juga terdapat sungai besar di dalamnya. Warga setempat menyebutnya Gua Air.

Gua Air Pulau Giliyang
Gua Air Pulau Giliyang yang didalamnya terdapat Sungai Besar

Wisata Tebing, di bagian timur Pulau Giliyang, terdapat tebing yang sangat indah. Anda akan dimanja dengan ukiran batu alami, keindahan laut dan hembusan angin yang terasa sejuk meski disiang hari. Bahkan, saat anda baru turun dari perahu, anda akan menemukan susunan batu hitam yang merupakan benteng tempo dulu yakni semasa orang pertama menghuni Pulau Giliyang, Daeng Masalle, asal Sulawesi.

Tebing Bagian Timur Pulau Giliyang
Tebing Bagian Timur Pulau Giliyang

Hindari musim hujan, berwisata di musim hujan memang tidak ada masalah. Namun, kurang sempurna bila berkunjung ke Pulau Giliyang. Selain sulit untuk membuktikan kesegaran oksigen dititik tertentu. Juga, belum ada fasilitas memadai dilokasi titik oksigen. Hingga, Minggu (26/10/2014) paving sepanjang 10 km masih dalam taraf penyelesaian.

Jika akan menikmati keindahan gua maupun tebing pada musim hujan harus melalui jalan setapak yang belum dikeraskan.

, ada makam Daeng Masalle di Dusun Bancamara Timur, Desa Bancamara (Pulau Giliyang). Daeng Masalle adalah berasal dari Sulawesi yang membabat pertama kali Pulau Giliyang.(Hartono)

Makam Pembabat Pulau Giliyang
Makam Daeng Masalle (Pembabat Pulau Giliyang), Sumenep
Susunan Batu Hitam (Benteng) Peninggalan Daeng Masalle
Susunan Batu Hitam (Benteng) Peninggalan Daeng Masalle

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.