Innalillahi, Komite Sekolah Yang Hidup Sebatangkara Meninggal Dunia Seperti Ini

Avatar of PortalMadura.com
Innalillahi, Komite Sekolah Yang Hidup Sebatangkara Meninggal Dunia Seperti Ini
Ilustrasi

PortalMadura.Com, – Bambang Budi Harsono (63), warga perumahan Nyalabu Permai gang V no 7 Desa Nyalabu Laok Kecamatan Pamekasan, Madura, Jawa Timur meninggal dunia dalam posisi duduk di kursi ruang tamunya.

Berdasarkan informasi dari warga sekitar bahwa pria yang juga komite sekolah SMKN 2 Pamekasan tersebut hidup sebatangkara, karena semua keluarganya ada di luar kota, termasuk anaknya yang tinggal di Jakarta.

“Awalnya bapak Lilik Yulianto guru SMKN 2 Pamekasan tadi malam sekitar pukul 21.00 WIB ditelpon oleh anak almarhum, Arya yang tinggal di Jakarta untuk mengecek orang tuanya karena dihubungi (ditelpon) seharian tidak ada jawaban,” kata Muhsin, warga sekitar, Sabtu (16/12/2017).

Setelah mendapat telpon dari anak almarhum, Lilik Yulianto langsung meluncur ke rumah almarhum yang hidup sendirian itu. Setelah tiba di lokasi, Lilik mengucapkan salam tidak ada jawaban dan mengetuk pintu rumahnya tidak ada respon.

“Kemudian dia langsung memberitahukan kepada warga sekitar jika rumah almarhum sepi. Warga sekitar lantas mengintip almarhum dari jendela rumahnya dan sebagian lainnya mengintip dari pintunya, ternyata terlihat duduk di kursi,” tambah Muhsin.

Karena tidak ada respon meskipun warga sekitar mengetuk pintunya, warga berusaha membuka paksa pintu yang bersangkutan. Setelah berhasil dibuka, ternyata pria kelahiran Jakarta itu sudah tidak bernyawa.

“Setelah dilakukan pengecekan jenasah korban oleh pak RT tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan dan tidak ada barang milik korban yg hilang,” tandasnya.

Muhsin melanjutkan, setelah dipastikan tidak bernyawa, Bapak Lilik kemudian menghubungi keluarganya yang ada di luar kota bahwa almarhum yang tinggal di Pamekasan sudah puluhan tahun itu sudah tidak bernyawa.

“Warga sempat menunggu keputusan keluarga korban yang ada di luar kota, apakah akan dimakamkan di Pamekasan atau akan dibawa ke kampung halamannya, anak korban menerima dengan ikhlas kematian tersebut,” pungkasnya. (Marzukiy/Nanik)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.