PortalMadura.Com, New York – Iran melaporkan Amerika Serikat (AS) mencampuri urusan dalam negeri terkait demonstrasi yang sedang berlangsung kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Duta Besar Iran untuk PBB Gholamali Khosroo dalam surat yang dikirimkan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio dan Dewan Keamanan PBB menyatakan bahwa Amerika Serikat mencampuri urusan dalam negeri Iran dengan dalih mendukung aksi unjuk rasa yang terjadi di sana.
“Presiden Amerika Serikat (Donald Trump) dan Wakil Presiden (Mike Pence) mendorong masyarakat Iran untuk melakukan tindakan provokatif dengan sejumlah cuitan konyol,” tulis dia, dilansir Anadolu, Kamis (4/1/2018).
Khosroo menuding AS melanggar prinsip kesepakatan PBB dan hukum internasional, dia mendesak agar pernyataan Trump mengenai pemerintah Iran dikecam.
Sebelumnya, Trump menyatakan dukungannya terhadap para pengunjuk rasa di Iran.
“Saya menghormati rakyat Iran yang berusaha merebut kembali pemerintahan yang terlibat korupsi. Saat waktunya tiba, Anda akan melihat dukungan besar dari AS,” kata Trump.
Peristiwa di Iran dimulai pada 28 Desember 2017, sekelompok demonstran di Masyhad memprotes mahalnya biaya hidup, pengangguran dan korupsi di Iran.
Dalam waktu singkat, aksi tersebut berubah menjadi unjuk rasa memprotes pemerintah dan menyebar ke sejumlah kota lainnya termasuk Teheran.
Hingga saat ini 24 orang dilaporkan tewas dan lebih dari seribu orang ditahan dalam aksi-aksi tersebut.
Komandan Pengawal Revolusi Iran Mohammad Ali Jafari kepada saluran televisi negara Iran pada Rabu mengatakan, demo “anti pemerintah” yang berlangsung beberapa hari terakhir di Iran telah berakhir.
Jafari menuduh AS, Israel dan Arab Saudi berada di balik aksi-aksi tersebut.(AA)