PortalMadura.Com – “Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar,” (QS. Adz-Szariyat : 17-18).
Dalam kandungan ayat diatas bahwa manusia di anjurkan untuk tidak banyak tidur, dan mengganti apa yang telah dikurangi di waktu tidur pada malam hari dengan tidur di siang hari.
Hal ini diperkuat dengan munculnya sebuah penelitian baru pada abad 21, bahwa waktu tidur yang lebih pendek itulah yang lebih baik bagi manusia.
Jadi, dari penelitian tersebut berbeda seratus derajat dengan beberapa anggapan yang menyatakan bahwa tidur dalam waktu lama itulah yang lebih baik atau yang sering kita dengar tidur selama 8 jam.
Tidur lebih lama, bahkan melebihi 8 jam tiap harinya dapat mempersingkat masa hidup. Sebuah studi yang dilakukan atas lebih dari satu juta orang yang tidur selama delapan jam atau lebih dalam sehari menunjukkan mereka meninggal di usia yang lebih muda dari rekan-rekan mereka yang tidur di jam yang lebih sedikit.
Hanya perlu diingat, meski tidur (istirahat) itu penting, Rasulullah SAW dan ulama-ulama salaf sangat menerapkan beberapa hal, seperti ; Rasulullah dan para ulama sedikit makan, sedikit bicara dan sedikit tidur, karena waktu 2/3 malamnya digunakan menangis di hadapan Allah.
Saatnya kita kembali memperhatikan tauladan itu dalam segala hal, khususnya dalam hal tidur. Sebab tidur dalam Islam bukan sekedar memejamkan mata dan lelap dalam kelelahan tanpa nilai tambah atau keunggulan.
Tidur dalam Islam adalah satu fase yang harus memberikan spirit baru untuk lebih produktif dalam berkarya untuk mewujudkan kesejahteraan umat manusia.(berbagai sumber/pm/salimah)