PortalMadura.Com, Sampang – Aktivis Jaringan Kawal Jawa Timur (Jaka Jatim) Koorda Sampang, Madura, menuding Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD), setempat, kehilangan dana sebesar Rp650 miliar.
Hal tersebut disampaikan Jaka Jatim melakukan audensi pada BPPKAD, Rabu (6/9/2017).
Dana sebesar Rp 650 miliar tersebut, antara lain, akibat tunggakan piutang pengelolaan retribusi pasar sejak tahun 2009-2016 yang mencapai Rp 3,1 miliar.
Selain itu, retribusi pelayanan kesehatan masih ada sisa yang harus masuk ke kas daerah (Kasda) dari target Rp 10 miliar hanya Rp 6 miliar yang terealisasi.
“Kita menyayangkan, BPPKAD tidak punya data terkait dengan jumlah total restoran dan rumah makan se-Kabupaten Sampang. Melihat komposisi anggaran ada target sekitar Rp 200 juta. Tapi, data-datanya tidak ada,” kata Ketua Jaka Jatim Koorda Sampang, Didik.
Data lain yang dikantongi mereka adalah pengelolaan dana bergulir masih 58 persen dari Rp 470 juta yang dialokasikan pada tahun anggaran 2016. Tetapi, capaian pengelolaan dana bergulir hanya Rp 200 juta yang dikembalikan.
Namun, pihaknya mengaku belum tahu pasti, siapa penanggung jawab serta dialirkan ke mana saja dana bergulir tersebut.
“Ini bukti kinerja BPPKAD tidak optimal dalam pengelolaan keuangan daerah dalam usaha peningkatan PAD,” ujarnya.
Kepala BPPKAD Sampang, Suhartini Kaptiati, mengakui belum optimalnya pengelolaan keuangan. Namun, puhaknya berjanji akan segera menindak lanjuti dengan memperbaiki sistem pengelolaan keuangan daerah.(Rafi/Putri)