Jangan Khawatir, Begini 5 Langkah Kelola Keuangan Saat PPKM Darurat

Avatar
Jangan-Khawatir,-Begini-5-Langkah-Kelola-Keuangan-Saat-PPKM-Darurat
Ilustrasi (kompas.com)

PortalMadura.Com – Di tengah pandemi Covid-19 yang tidak kunjung berakhir ini, bahkan tampak terus menunjukkan kenaikannya sehingga membuat berbagai aktivitas menjadi terkendala. Bukan tidak mungkin hal ini akan menghambat pencapaian mata pencaharian banyak orang.

Di Indonesia, menduduki peringkat 17 sebagai negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbanyak. Di mana per Kamis (1/6/2021) memecahkan rekor tertinggi dengan 24.836 kasus sehingga totalnya menjadi 2,2 juta kasus. Atas kenaikan tersebut, membuat pemerintah memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sebagai tindakan untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19.

Tentunya kebijakan ini bisa berpengaruh pada keuangan seseorang. Oleh karena itu, harus ada persiapan dalam hal keuangan untuk berjaga-jaga atas meningkatnya penyebaran virus mematikan ini. Lalu, bagaimana caranya?.

Berikut ini adalah lima cara menjaga keuangan Anda di tengah PPKM Darurat dari Perencana Keuangan sekaligus Financial Educator Lifepal, Aulia Akbar:

Waspadai Pengeluaran Tidak Tetap

Di awal 2021, sebagian dari Anda mungkin sudah memulai kerja dari kantor (Work From Office atau WFO) selama tiga, dua, atau satu kali dalam sepekan. Dengan menyaksikan peningkatan kasus COVID-19 dan pengetatan PPKM Mikro, bukan tidak mungkin perusahaan tempat Anda bekerja akan menerapkan kebijakan kerja di rumah (Work From Home atau WFH) secara penuh.

WFH tentu bisa membantu Anda menghemat biaya transportasi, uang makan atau jajan. Namun, kondisi ini juga bisa memunculkan sejumlah pengeluaran tidak terduga. Sebut saja seperti tagihan listrik yang berpotensi membengkak lantaran banyak peralatan dan elektronik yang lebih sering digunakan ketika Anda di rumah, mulai dari lampu, kipas angin, AC, microwave, dan perangkat kerja.

Selain listrik, pemakaian internet tentu menjadi kebutuhan yang harus tersedia saat WFH. Penggunaan paket internet berbasis kuota dari provider telekomunikasi tentu kurang efektif, dan bisa membuat pengeluaran Anda membengkak.

“Kedua, pengeluaran di atas tentu dengan jenis tidak tetap. Karena itu, mungkin saja jumlahnya akan membengkak. Lebih baik bagi kamu menggunakan internet fiber di rumah daripada memakai sistem kuota, dan menetapkan batas pengeluaran listrik demi menghemat biaya,” kata Aulia dalam keterangan tertulis kepada IDN Times.

Siapkan Dana Darurat

Covid-19 sudah terbukti mampu memberikan tekanan yang cukup berat dalam perekonomian. Tidak sedikit perusahaan-perusahaan yang mengalami penurunan laba karena terdampak pandemi yang sudah berlangsung sejak 2020.

Sebagai karyawan, potensi Anda mengalami pengurangan pendapatan karena pemotongan gaji atau kehilangan kerja juga masih ada. Karena itu, penting bagi Anda untuk menyiapkan dana darurat.

“Untuk amannya, sebaiknya kamu menyediakan dana darurat minimal enam kali pengeluaran bulanan,” ujar Aulia.

Anda Harus Punya Jaminan Kesehatan

Tidak semua dari Anda beruntung mendapat fasilitas asuransi kesehatan dari tempat kerja. Bila Anda hanya mendapat BPJS Kesehatan, maka miliki juga asuransi kesehatan swasta. Sebab, pada dasarnya, dua jaminan kesehatan itu saling melengkapi.

BPJS Kesehatan menanggung hampir segala jenis penyakit dan tidak mengenal istilah pre-existing condition, namun asuransi kesehatan tentu bisa menjadi solusi bagi Anda untuk berobat secara praktis tanpa harus meminta rujukan dari dokter umum.

“Bila bujet kamu terbatas, pertimbangkan untuk memiliki asuransi rawat inap terlebih dulu. Karena untuk rawat jalan, kamu bisa menggunakan BPJS Ketenagakerjaan,” kata Aulia.

Proteksi Asuransi Jiwa Bagi Pencari Nafkah Utama

Bagi beberapa golongan masyarakat tertentu, COVID-19 juga bisa mendatangkan risiko kematian. Bila orang-orang tersebut adalah pencari nafkah utama di keluarga, sangat penting untuk memastikan bahwa diri mereka telah memiliki asuransi jiwa.

Uang pertanggungan (UP) di asuransi jiwa akan cair, dan diterima para penerima manfaat apabila tertanggung kehilangan kemampuan mencari nafkah disebabkan meninggal dunia atau kehilangan fungsi anggota tubuh (cacat tetap total).

Menambah Pendapatan Anda

Dengan menambah pendapatan, Anda memiliki potensi untuk cepat terkumpulnya dana darurat, mudah membayar premi asuransi, serta berinvestasi. Aulia mengatakan, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mencari pendapatan tambahan. Pertama, tentu saja dengan kerja sampingan dan yang kedua adalah investasi di instrumen pendapatan tetap.

Namun, tidak ada salahnya juga bagi Anda untuk pindah kerja ke perusahaan baru demi penghasilan yang lebih tinggi. Bila pindah kerja adalah hal yang Anda prioritaskan, maka pastikan perusahaan tersebut tergolong sehat secara keuangan atau sektor usahanya tidak terlalu terdampak pandemi.

“Pastikan juga mereka akan memberikan jaminan kesehatan berupa asuransi kesehatan swasta untuk kamu dan anggota keluarga bila perlu,” kata Aulia.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.