PortalMadura.Com – Kita semua tahu bahwa berada di dekat perokok meningkatkan risiko terhirupnya asap rokok yang bisa membahayakan kesehatan. Sekarang, penelitian menunjukkan bahwa ada jenis asap lain yang perlu diwaspadai, yakni asap yang keluar dari panggangan barbeque.
Mengutip dari Shape, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Science & Technology menyebutkan bahwa berdiri di dekat panggangan barbeque mempengaruhi kesehatan kulit, dan juga bisa merusak fungsi organ.
Dengan banyaknya restoran barbeque yang popular, itu bisa memperluas paparan kulit terhadap asap berbahaya. Para peneliti mengungkapkan bahwa asap tersebut mengandung senyawa berbahaya yang disebut polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs).
Untuk studi kasus tersebut, peneliti mengambil sampel urin dari setiap individu yang terdeteksi mengandung PAH saat barbeque. Peneliti mengungkapkan bahwa PAH dalam asap barbeque masuk ke dalam tubuh melalui kulit. Peneliti juga menemukan bahwa daging panggang atau memanggang pada suhu tinggi meningkatkan jumlah PAH dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh melalui proses pencernaan.
Menurut laporan ini, paparan jangka panjang terhadap PAH dapat mengurangi fungsi kekebalan tubuh, menyebabkan kerusakan ginjal atau hati, dan mengurangi kesehatan paru-paru. Pada kasus terburuk, karsinogen ini bahkan bisa meningkatkan risiko terkena kanker.
Untuk membatasi paparan karsinogen, hindari duduk atau berdiri dekat dengan panggangan barbeque. Kenakan masker untuk membatasi menghirup asap, gunakan peralatan yang memadai untuk meminimalkan kontak dengan bahan kimia berbahaya.
Di samping itu, ambil tindakan pencegahan ekstra dengan mencuci pakaian sesegera mungkin setelah makan barbeque, karena bahan kimia berbahaya bisa menempel pada pakaian, sehingga mudah bagi PAH untuk masuk ke kulit.
Inilah alasan mengapa BBQ tidak boleh sering dilakukan. Karena hal apapun juga jika dilakukan secara berlebihan akan berdampak buruk bagi kesehatan. semoga bermanfaat. (detik.com/Anek)