PortalMadura.Com – Bursa saham Indonesia masih terus melanjutkan penguatannya jelang pengumuman hasil Pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Tren ini memicu munculnya spekulasi rally Pilpres di pasar modal Tanah Air.
Spekulasi ini mencuat setelah pemodal asing kembali melakukan aksi beli saham. Padahal di awal pekan ini, asing ramai-ramai melepas saham.
Pada pra pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia, Kamis, 17 Juli 2014, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 14,57 poin (0,29%) ke level 5.128,5. Naiknya harga saham dari 125 emiten membuat IHSG terus bergerak menguat.
Hingga 10 menit perdagangan saham, laju indeks masih berada di zona zona dengan penguatan fluktuatif. Transaksi perdagangan di awal sesi ini mencapai 4,1 miliar saham dengan nilai Rp 350 miliar.
Hampir seluruh indikator indeks bergerak di zona hijau, termasuk dua Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII).
Indeks ISSI pagi ini dibuka menguat ke level 168,26 dan terus menguat 064 poin (0,38%) ke level 168,42 hingga perdagangan pukul 09.11 WIB.
Sebanyak 83 emiten bergerak di zona hijau dna transaksi perdagangan saham mencetak angka Rp 287,38 miliar.
Di daftar saham unggulan syariah, indeks JII juga dibuka menguat ke level 697,3. Sebanyak 17 emiten bluechips syariah melaju di zona hijau sementara nilai transaksi perdagangan mencapai Rp 200,24 miliar.
Penguatan bursa saham Indonesia juga didukung oleh kondisi pasar modal regional yang bergerak di teritori positif. Hanya bursa Shanghai yang melaju lemah.
Indeks Nikkei dan Hang Seng pagi ini tercatat masih menguat masing-masing 35,5 poin (0,23%) dan dan 27,4 poin (0,21%).
Rupiah yang kemarin sempat melemah juga mulai banyak diburu investor. Pagi ini rupiah menguat 97 poin (0,82%) ke level 1.666 per dolar AS.
Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo dalam analisanya mengatakan IHSG kemarin menguat 43,11 poin (0,85 persen) setelah pemodal asing kembali melakukan aksi beli secara agresif, dengan total posisi net buy di pasar reguler Rp 1,1 triliun.
“Kita masih harus melihat apakah aksi beli tersebut masih akan berlanjut pada hari ini, untuk melihat apakah aksi beli tersebut sekedar merupakan respon positif dari real count yang diumumkan oleh kubu Jokowi, atau memang mengalirnya dana asing yang masuk, menjelang pengumuman hasil Pilpres 22 Juli nanti,” katanya.
Jika aliran dana asing masih mengalir secara agresif, IHSG bakal tersebut bergerak naik menuju kisaran 5200-5250 yang akan menjadi resisten untuk hari ini. Hanya penutupan dibawah 5072 yang akan menjadi signal negatif pada pergerakan IHSG.(Dream)