PortalMadura.Com, Sumenep – Satu peserta hasil seleksi untuk mengisi Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) yang nama-namanya sudah diajukan kepada Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, mendadak mundur, hari ini, Rabu (1/12/2021).
Ia adalah H. Ibnu Hajar yang merupakan guru dari Bupati Sumenep dimasa MAN periode 1995-1998. Undur dari seleksi calon anggota DPKS itu dituangkan dalam surat resmi dengan tujuan Bupati Sumenep, Achmad Fauzi.
“Demi menjaga marwah bupati, saya ikhlas mengundurkan diri sebelum penentuan yang sebelas besar,” kata Ibnu Hajar pada wartawan di ruang kerjanya.
Hasil seleksi yang diserahkan pada bupati untuk mengisi keanggotaan Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep sebanyak 22 nama. Dari 22 peserta tersebut, bupati akan menentukan 11 orang untuk mengisi DPKS.
Ia menjelaskan, yang dimaksud menjaga marwah bupati adalah seandainya ia lulus, bupati akan dikecam oleh publik. Namun, jika tidak lulus, pihaknya mempertanyakan indikator apa yang digunakan dalam menentukan anggota DPKS.
“Kalau saya lulus, mungkin akan dikecam. Maklum gurunya waktu di MAN dulu, kan begitu. Kalau saya tidak lulus, saya tidak tahu, pakai indikator apa saya tidak lulus, kan gitu,” ujarnya.
Maka dengan dua hal tersebut, pihaknya mengambil keputusan mengundurkan diri dari calon anggota DPKS, selain alasan banyak kesibukan lainnya.
Ia justru bangga jika melihat murid-muridnya lebih sukses. “Kebanggaan guru itu jika muridnya sukses,” ucapnya.
Menurut dia, masih banyak ruang dan waktu untuk ikut serta memajukan dunia pendidikan di Sumenep meski tidak melalui jalur DPKS.
Diakhir pembicaraannya dengan wartawan, Ibnu Hajar meminta agar bupati berani membuka peringkat para peserta calon DPKS, seperti yang selalu disampaikan pada media massa.
“Nilai dan peringkatnya seharusnya dibuka ke publik. Itu lebih baik seperti yang disampaikan [bupati] pada media massa sebelumnya,” pungkasnya.(*)
Tonton Juga : Guru Bupati Sumenep Mendadak Mundur dari Seleksi Dewan Pendidikan