Jelang Pilkades, KTP Warga Disita Oknum Tak Bertanggung Jawab

Avatar of PortalMadura.com
Jelang Pilkades, KTP Warga Disita Oknum Tak Bertanggung Jawab
Salah seorang warga melaporkan penyitaan KTP ke Polres Bangkalan

PortalMadura.Com, Bangkalan KTP elektronik milik sejumlah warga Desa Batokaban, Kecamatan Konang, , Madura, Jawa Timur, disita oknum tidak bertanggung jawab.

“KTP yang disita kurang lebih di empat dusun. Ini modus untuk kemenangan salah satu calon. Karena bagi warga yang tidak membawa KTP tidak diperbolehkan mencoblos,” kata salah seorang warga, Abdul Latif, Rabu (28/4/2021).

Atas kasus tersebut, pihaknya melaporkan pada penyidik Polres Bangkalan. Sebenarnya, kata dia, penyitaan KTP warga berlangsung sejak awal Ramadan 1442 H. Sedangkan Pilkades Serentak 2021 akan berlangsung pada 2 Mei 2021.

Pihaknya meminta agar aparat kepolisian menindaklanjuti kasus tersebut, karena akan mengganggu pesta demokrasi tingkat desa.”Jika ini dibiarkan begitu saja, khawatir ada hal yang tidak diinginkan,” katanya.

Sementara, Sekertaris Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) Batokaban, Rofi'i Ibnu Marzuki menjelaskan, pihak panitia tidak pernah meminta KTP elektronik milik warga.

Kesepakatan yang dibangun bersama yakni warga yang hendak mencoblos harus menunjukkan KTP elektronik. “Panitia tidak pernah meminta KTP milik warga yang asli, melainkan cukup di foto,” paparnya.

Pihaknya hanya mendengar dari laporan warga bahwa ada oknum tim dari salah satu calon yang meminta KTP milik warga dengan alasan ada pendataan bantuan.

“Jika KTP tidak dikembalikan maka warga tidak bisa memilih calon kepala desa,” tegasnya.

Ia pun mengimbau agar KTP elektronik milik warga dikembalikan agar pelaksanaan Pilkades dapat berlangsung seperti yang diharapkan semua pihak.

“Saya harap, KTP itu dikembalikan, supaya tidak ada konflik,” pungkasnya.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.