PortalMadura.Com, Pamekasan – Menjelang bulan suci Ramadan, permintaan batik khas Pamekasan, Madura, Jawa Timur meningkat. Hal itu disampaikan pengusaha batik asal Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Ahmadi, Kamis (1/4/2021).
Menurutnya, naiknya permintaan batik setiap menjelang Ramadan merupakan hal yang lumrah, bahkan dalam waktu dekat ada pesanan sarung batik sebanyak 10 ribu sarung dari salah satu pondok pesantren besar di Jawa Timur.
“Itu biasa terjadi setiap tahun, bahkan biasanya H-10 Idul Fitri permintaan batik terus meningkat. Alhamdulillah,” katanya, Kamis (1/4/2021).
Batik tulis khas Pamekasan yang permintaannya tinggi di antara harga 100 ribu sampai 500 ribu per lembar. Baik batik untuk sarung atau baju. Permintaan batik tersebut tidak hanya dari Madura, melainkan dari sejumlah daerah di Indonesia.
Dikatakan, sejauh ini motif batik tulis Pamekasan berbeda dengan batik dari luar daerah, warna yang digunakan oleh pengrajin cenderung merah yang menunjukkan keberanian orang Madura.
“Kemarin ada rombongan dari Makassar memborong sarung batik. Harapan kami semoga pandemi Covid-19 ini segera berakhir, karena memang cukup berdampak pada pengrajin,” pungkasnya.(*)