PortalMadura.Com, Sumenep – Kenaikan harga telur di pasaran mendapat respon pihak Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Ketua Kadin Sumenep, Hairul Anwar menyebutkan, lonjakan harga telur yang terjadi dipicu oleh siklus produksi tahunan. Awalnya harga telur Rp. 19.000/kg, tahun ini melonjak Rp. 24.000/kg.
“Ini terkait siklus produksi secara nasional,” kata Hairul Anwar, Rabu (1/7/2020).
Ia menjelaskan, lonjakan harga tahunan ini tidak terlalu signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun, akibat tren kenaikan siklus tahunan serta dibukanya PSBB maka permintaan semakin meningkat. Sedangkan pasokan di pihak peternak berkurang.
Menurutnya, pada bulan April sampai Mei tahun 2019, harga telur mengalami penurunan. Kemudian, kembali mengalami kenaikan harga pada bulan Juni-Agustus.
Pihaknya meminta agar masyarakat tidak perlu panik. Kenaikan harga telur saat ini murni karena ada keterlambatan pasokan pasca PSBB dibuka.
Saat ini, diakui permintaan pasar cukup tinggi, semisal resto, industri UMKM dan lain-lain. “Dan kemungkinan besar, akhir bulan Agustus mendatang, harga akan kembali normal,” pungkasnya.(*)