Kajian Aktivis HTI di IAIN Madura Dibubarkan

Avatar of PortalMadura.com
Kajian Aktivis HTI di IAIN Madura Dibubarkan
Kejian HTI Dibubarkan Menwa (Foto. Hasibuddin)

PortalMadura.Com, Pamekasan – Resimen Mahasiswa bersama Senat Mahasiswa IAIN Madura membubarkan kegiatan kajian sekolompok mahasiswa yang tergabung dalam Islam Lovers Comunity (ILC), Sekitar pukul 10.45, Jumat, (8/2/2019).

Kajian yang diikuti oleh 65 mahasiswi tersebut, ditempatkan di salah satu ruang kampus IAIN Madura. Kuat dugaan sekelompok mahasiswa tersebut merupakan organisasi perempuan HTI yang sudah lama menyebar di Kampus IAIN Madura. Beberapa perempuan juga terlihat mengenakan cadar.

Komandan Menwa IAIN Madura, Khairul Anam, mengatakan pembubaran kajian tersebut sebagai tindakan tegas atas perintah pimpinan IAIN Madura. Anam mengaku selama ini pihaknya merasa kecolongan atas menyebarnya kajian organisasi yang sudah ditetapkan sebagai organisasi terlarang itu.

“Kami kecolongan dengan terselenggaranya kajian ini, karena kajian sudah berjalan satu semester dan hari ini saya paksa mereka untuk bubar dan tidak menggelar acara lagi,” tandasnya.

Menurut Anam, kajian tersebut juga dilaksanakan tanpa sepengetahuan pihak kampus. Selain itu, pihaknya juga mengantongi beberapa bukti bahwa kajian yang diadakan oleh ILC tersebut merupakan organisasi sayap perempuan HTI.

“Ketika kami Singgung masalah logo yang di pakek adalah logo dari wanita HTI mereka mengangguk saja sempat bertanya apa yang salah dari HTI,” ucapnya.

Dari hasil penelusurannya, baik melalui akun WhatsApp dan intagram, akun ILC terbukti merupakan afiliasi dari organisasi terlarang Hizbut Tahrir.

Pihaknya mengancam akan melaporkan kepada pimpinan jika ILC atau sekolompok perempuan HTI ini masih melakukan kajian di internal kampus.

“Kami kecolongan karena kajian ini rupanya sudah berjalan selama satu semester, kalau hanya kajian keagamaan, di kampus sudah ada UKK yang menaungi,” terangnya.

Sementara itu, Penanggung Jawab Kajian Kelompok ILC, Neli menyampaikan permohonan maaf kepada Menwa serta pihak kampus.

Pihaknya berdalih hanya merasa miris terhadap muslimah di IAIN Madura, yang masih buta akan keislaman.

“Permohonan maaf dari kami, karena kami cuma merasa miris kepada muslimah Di IAIN Madura ini tentang keislaman,” dalihnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.