PortalMadura.Com, Johannesburg – Karyawan kulit putih di perusahaan petrokimia Sasol, Afrika Selatan, berunjuk rasa memprotes kebijakan perusahaan yang lebih menguntungkan karyawan berkulit hitam.
Perusahaan baru-baru ini menerbitkan skema staf yang disebut dengan Khanyisa, yang secara eksklusif memberikan saham hanya kepada karyawan kulit hitam.
Johan Kruger, pemimpin Serikat Pekerja Solidaritas, mengatakan kepada Anadolu Agency, “Ini pertama kalinya dalam sejarah Afrika Selatan di mana pekerja kulit putih mogok karena rasisme.” dilaporkan Anadolu Agency, Selasa (4/9/2018)
Menurut Kruger, 6.300 anggota sebagian besar karyawan kulit putih akan terus melakukan aksi protes di Sasol sampai perusahaan merevisi kebijakannya.
Serikat itu mengajak warga Afrika Selatan untuk berhenti mengisi bahan bakar kendaraan mereka di Sasol sebagai tanda solidaritas dengan para demonstran.
Pemerintah Afrika Selatan memberlakukan sebuah kebijakan yang mengharuskan perusahaan untuk merekrut warga berkulit hitam. Separuh dari jumlah seluruh karyawan untuk menghindari ketidakadilan apartheid di masa lalu.
Sementara itu, Sasol menjelaskan bahwa skema Khanyisa diberlakukan untuk merealisasikan kebijakan pemerintah dalam memberdayakan orang kulit hitam.
Sasol, produsen utama minyak di Afrika Selatan yang juga beroperasi di Amerika Serikat menggunakan teknologi untuk mengubah batubara dan gas menjadi bahan bakar. (AA)