PortalMadura.Com, Sumenep – Hampir dua bulan masyarakat Desa Ketupat, Kecamatan Raas (Kepulauan Kangean) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, kesulitan mendapatkan akses jaringan internet.
Mereka harus “berburu” sinyal internet ke Dermaga Pelabuhan Ketupat. Pemandangan itu terlihat setiap sore hari. Informasi yang diterima warga, jaringan internet milik salah satu provider di daerah itu sedang bermasalah.
Sedangkan jaringan internet yang dapat diakses di Dermaga Pelabuhan Ketupat tersebut hanya imbas dari Pulau Sapudi dengan kondisi koneksi atau jaringan internetnya sangat buruk.
Dilla Fadila, warga Desa Ketupat yang juga salah satu mahasiswa mengaku kebingungan untuk mengikuti proses perkuliahan melalui daring pada masa pandemi Covid-19. Ia pun terpaksa harus berada di Pelabuhan Ketupat untuk mengirimkan tugas-tugas kampusnya meski jaringan internet juga sulit.
“Pernah suatu kali ketika saya mau mengirim tugas kuliah, sudah jauh-jauh ke pelabuhan ternyata file tugasnya belum tersalin ke handphone. Akhirnya saya kembali ke rumah dan ke pelabuhan lagi,” kata Dilla, Jumat (15/1/2021).
Sementara, Sekretaris Desa Ketupat, Busairi mengatakan, pihak pemerintah desa sudah menyampaikan permasalahan jaringan internet secara resmi kepada pihak provider. Namun, hingga saat ini, pihak penyedia belum bisa mengatasinya.
Menurut dia, akses internet sangat dibutuhkan oleh masyarakat Desa Ketupat. Sehingga perlu adanya perhatian khusus untuk memperbaiki kerusakan yang berdampak pada jaringan internet.
“Masyarakat sangat membutuhkan jaringan internet untuk berbagai kebutuhan. Seperti komunikasi dan informasi lain untuk keperluan perdagangan, perkuliahan, silaturahmi, dan sebagainya,” katanya.
Pihaknya mengakui jika warga Desa Ketupat banyak yang datang ke dermaga setempat untuk mencari sinyal. “Pada masa ini semua serba digital. Kami juga perlu memiliki fasilitas itu,” ungkapnya.
Pihaknya berharap, baik pada pihak penyedia jaringan internet maupun pemerintah lebih serius lagi untuk pemenuhan kebutuhan akses internet sehingga masyarakat dapat beraktivitas seperti biasanya.
“Provider dan pemerintah agar memperbaiki fasilitas internet di desa kami. Terlebih Desa Ketupat masih bagian dari kawasan Jawa Timur. Kasihan masyarakat harus bolak-balik ke pelabuhan hanya untuk mencari sinyal,” pungkasnya.(*)