PortalMadura.Com, Sampang – Pemerintah Provinsi Jawa Timur, serius menangani wabah penyakit difteri. Salah satunya, malakukan sosialisasi Outbreak Response Immunization (ORI) atau satu upaya penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB), Senin (22/1/2018) di Pendopo Bupati Sampang, Madura, Jawa Timur.
Sekda Provinsi Jawa Timur, Akh. Sukardi memaparkan, temuan kasus penyakit difteri sudah masuk zona Kejadian Luar Biasa (KLB). “Maka kami sangat serius melakukan pencegahan penyakit difteri. Karena, penderita penyakit difteri terbanyak se-Indonesia adalah Provinsi JawaTimur,” ujaranya.
Dijelaskan, biaya pengobatan penyakit difteri sangat mahal. Lebih baik mencegah daripada mengobati. “Oleh karenanya, lebih baik kita cegah penyakit itu dengan cara immunisasi,” katanya.
Disebutkan, difteri mudah menyerang kesehatan anak usia 1 – 5, dan 6 – 19 tahun. Upaya mencegahnya harus dilakukan dengan cara imunisasi yang perlu melibatkan Kepala Desa, Polisi, TNI dan Tokoh Agama (Toga).
“Kami bekerjasama dalam melakukan sosialisasi dengan seluruh lapisan masyarakat guna menyampaikan pentingnya imunisasi,” ujarnya.
Ia juga berharap, agar warga Madura dapat terhindar dari inveksi penyakit difteri, dan selalu bersih serta kesehatan anak-anak terjaga.
Akhir tahun 2017, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Muhammad Subuh menyebutkan, dari 95 kabupaten-kota melaporkan kasus difteri, yang terparah Jawa Timur, kedua Jabodetabek, dan Tangerang Banten.
Dikatakan, kriteria kejadian luar biasa ialah dimana satu kasus difteri ditemukan di suatu wilayah maka dikatakan KLB difteri.(Rafi/Nanik)