PortalMadura.Com, Pamekasan – Penyelidikan kasus pembunuhan Sri Banowati Ningsih (52) warga Kelurahan Lawangan Daya Kecamatan Pademawu Pamekasan, Madura, Jawa Timur, sampai sekarang tidak menemukan titik terang. Pasalnya, Kepolisian Resor (Polres) setempat tidak berhasil mengungkap kasus yang terjadi tanggal 29 Januari 2018 tersebut.
Kapolres Pamekasan, AKBP Teguh Wibowo, mengaku tetap berupaya agar kasus dugaan pembunuhan disertai perampokan terhadap istri pejabat Dinas Perhubungan (Dishub) setempat itu bisa segera terungkap dengan beberapa prosedur penyelidikan.
“Terus kita lakukan upaya maksimal dalam proses lidik dan sidik terhadap kasus tersebut,” katanya singkat saat dikonfirmasi PortalMadura.Com, Minggu (1/4/2018).
Mantan Kapolsek Kemayoran Jakarta tersebut tidak menjawab ketika ditanya kendala lambatnya proses penyelidikan kasus yang menelan korban jiwa tersebut.
Namun sebelumnya, Kapolres Pamekasan sempat menyampaikan bahwa pihaknya telah memeriksa 15 saksi dalam kasus tersebut. Baik saksi dari internal keluarga korban atau warga yang ada di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengungkap misteri terbunuhnya korban.
Baca: Kasus Pembunuhan Istri Pegawai Dishub Pamekasan, Polisi Periksa 15 Saksi
“Sudah kita lakukan pemeriksaan saksi, sudah 15 saksi. Kemudian intensif secara internal kita untuk melihat perkembangan dan lain sebagainya. Intinya kita serius dalam penanganan perkara ini, mohon doanya dari rekan-rekan, mudah-mudahan kita bisa mengungkap kasus itu,” katanya beberapa waktu lalu.
Senin (29/1/2018), Sri Banowati Ningsih (52) ditemukan tewas tergeletak bersimbah darah di depan kamar mandi di rumahnya sekitar pukul 14.30 WIB. Ia diduga menjadi korban pembunuhan oleh geng rampok saat suaminya bertugas di Kantor Dishub Pamekasan Jalan Bonorogo.
Baca: Istri Pegawai Dishub Pamekasan Ditemukan Tak Bernyawa
Dalam kasus itu, korban juga kehilangan uang sebesar Rp 17 juta dan emas seberat 2 ons yang disimpan di lemarinya. Termasuk pula cincin yang dipakai dijarinya juga ikut hilang. (Marzukiy/Desy)