PortalMadura.Com, Sumenep – Aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan masyarakat serta keluarga korban penembakan kembali menggelar aksi ke Polres Sumenep, Jl. Urip Sumoharjo No. 35, Senin (30/5/2022).
Mereka menuntut transparansi hasil sidang kode etik terhadap pelaku dugaan penembakan yang menimpa korban Herman hingga tewas, pada 13 Maret 2022.
“Kami menagih transparansi dan janji pak kapolres,” tegas Ketua DPC GMNI Sumenep, Robi Nurrahman.
Tragedi penembakan yang diduga dilakukan oleh oknum polisi Sumenep Aiptu WW dan kawan-kawan, proses sidang dinilai tidak transparan dan cenderung disembunyikan.
Tragedi penembakan itu terjadi pada 13 Maret 2022, di Jalan Adirasa, Kolor, Sumenep hingga Herman tewas. Korban warga Ganding, Sumenep ini merupakan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).
Hingga berita ini dilansir portalmadura.com, aktivis GMNI, warga dan keluarga korban Herman bergantian melakukan orasi di depan Mapolres Sumenep dan dalam pengamanan anggota Polres.(*)