Surabaya – Forum Anak Muda Nahdlatul Ulama Jawa Timur (NU Jatim) menyayangkan sikap Amien Rais yang ikut campur urusan pilihan politik warga NU. Mantan ketua MPR ini didesak untuk segera meminta maaf kepada warga NU.
“Kalau NU sebagian besar ke Prabowo-Hatta. Artinya NU tidak 100 persen solid,” kata Amien. Menurutnya, warga NU tidak solid dalam mendukung pasangan Jokowi-JK.
“Tidak selayaknya sebagai politisi senior bersikap bodoh semacam itu,” kata Koordinator Forum Anak Muda Nahdlatul Ulama Jawa Timur, M Irfan saat menggelar aksi di depan Kebun Binatang Surabaya, Selasa (3/6).
Dia mengingatkan masyarakat terutama warga NU bahwa Amien Rais adalah salah satu aktor dibalik penjatuhan Gus Dur dari kursi Presiden Republik Indonesia pada tahun 2001 silam.
“Harus diingat bahwa lengsernya Gus Dur dari kursi Presiden bukan karena kasus Bruneigate dan Bulog Gate seperti yang dituduhkan. Pelengseran ini adalah upaya konspirasi yang menodai konstitusi dan demokrasi di Indonesia,” ujar Irfan mengingatkan.
Kala itu, DPR mengeluarkan memorandum I kepada Gus Dur yang isinya bahwa beliau patut diduga melanggar haluan negara. Gus Dur menolak menghadiri pertemuan dengan DPR, sehingga DPR marah. Penolakan kehadiran Gus Dur bukan tanpa alasan. Sebab, dalam Tap MPR disebutkan bahwa memorandum bisa dikeluarkan jika Presiden sungguh-sungguh telah melanggar, bukan hanya patut diduga. Kemudian DPR mengeluarkan memorandum II.
“Padahal seharusnya memorandum II ini bisa dikeluarkan oleh DPR minimal tanggal 1 Agustus, tapi memorandum ini dikeluarkan tanggal 23 Juli, kurang 1 minggu dari tanggal yang seharusnya,” tegasnya.
Ditegaskan Irfan, saat itu Gus Dur bersusah payah memperjuangkan keutuhan NKRI, sesuai dengan khittah NU bahwa NKRI adalah harga mati yang tidak bisa diganggu gugat.
Irfan menambahkan, bahkan kalau mau fair sebaiknya juga ditayangkan pernyataan Amien Rais tanggal 2 September 1998 yang menyebut Prabowo Subianto harus diseret ke Mahkamah Militer untuk mengetahui motif penculikan terhadap aktivis pro demokrasi.
Alasannnya, kata Irfan, karena dia sekarang justru menjadi salah satu pendukung utama Prabowo Subianto untuk menjadi Presiden. “Tidak salah kalau Amien Rais dibilang sebagai tokoh paling tidak konsisten di Indonesia,” pungkasnya.(deliknews/htn)