PortalMadura.Com, Jakarta – Selama kehamilan, ibu hamil perlu berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan, termasuk cetirizine, yang digunakan untuk mengatasi gejala alergi. Cetirizine adalah antihistamin yang bekerja dengan menghambat histamin, senyawa yang menyebabkan alergi, sehingga dapat meredakan gejala seperti gatal, bersin, dan urtikaria. Meskipun umum digunakan, cetirizine harus diminum sesuai resep dokter dan tidak boleh dikonsumsi sembarangan.
Cetirizine sering diresepkan untuk mengatasi berbagai jenis alergi, seperti urtikaria kronis, rinitis alergi, dan asma karena alergi. Namun, penting untuk mengingat bahwa obat ini hanya meredakan gejala, bukan menyembuhkan alergi. Dosis cetirizine bervariasi tergantung pada usia dan kondisi kesehatan pasien, dan penting untuk mengikuti dosis yang telah ditentukan oleh dokter untuk menghindari efek samping yang mungkin terjadi.
Efek samping yang umum dari cetirizine meliputi kantuk, mulut kering, mual, dan sakit kepala. Beberapa efek samping serius yang memerlukan perhatian medis segera adalah halusinasi, tremor, dan gangguan pernapasan. Jika mengalami efek samping berat, segera hentikan penggunaan obat dan konsultasikan dengan dokter.
Bagi ibu hamil, penggunaan cetirizine harus dipertimbangkan dengan hati-hati. Meskipun tidak ada bukti risiko pada uji hewan, studi terkontrol pada manusia masih kurang, sehingga cetirizine hanya boleh digunakan jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Pengawasan dokter sangat penting, baik selama kehamilan maupun menyusui, untuk memastikan keamanan penggunaan cetirizine.