Kembangkan Soft Skill, Unija Cetak Mahasiswa Jadi Warga Kelas Dunia

Avatar of PortalMadura.com
Kembangkan Soft Skill, Unija Cetak Mahasiswa Jadi Warga Kelas Dunia
Unija menggelar seminar bisnis bertajuk 'Menjadi Warga Kelas Dunia' (Foto. Nanik Dwi Jayanti/ @portalmadura.com)

PortalMadura.Com, – Universitas Wiraraja () Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus berupaya menumbuhkan dan meningkatkan kualitas soft skill bagi mahasiswanya.

Salah satu yang dilakukan yakni melalui seminar-seminar. Selasa (17/9/2019), Unija menggelar seminar bisnis bertajuk ‘Menjadi Warga Kelas Dunia‘.

Acara yang diikuti sedikitnya 200 mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, berlangsung di Graha Sumekar Unija dengan mendatangkan pemateri CEO Wardour and Oxford, Wempy Dyocta Koto.

Rektor , Sjaifurrachman menjelaskan, kegiatan seminar tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan, pandangan atau motivasi.

Tetapi, mahasiswa dipersiapkan untuk menghadapi persaingan global. Dan sertifikat yang didapat akan ada poin tersendiri untuk Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).

“Kalau sebelum ada kebijakan ini, mahasiswa itu menjadi mahasiswa kupu- kupu (kuliah pulang-kuliah pulang). Sekarang adanya SK pendamping Ijazah, maka mahasiswa berebut untuk mendapat kredit poin. Jadi kredit poinnya itu bukan hanya SKS tapi setiap kegiatan,” terangnya.

Pengisian kartu prestasi mahasiswa untuk Surat Keterangan Pendamping Ijazah ini dilakukan bersamaan dengan pemilihan mata kuliah pada saat KRS (Kartu Rencana Studi) yang didiskusikan dengan dosen wali setiap semester.

“Ke depan memang bukan hanya IPK dan ijazah, tetapi sudah saatnya soft skill. Jadi mahasiswa secara konvensional, berapa mata kuliah yang diambil dan berapa IPK-nya, sekarang tidak hanya ke situ. Arahnya lebih didekatkan pada soft skill dengan cara mengikuti seminar-seminar,” urainya.

Dikatakan, filosofi Unija adalah membuka, membangun budaya akademik yakni dengan perkuliahan konvensional seperti biasa dan tradisi akademik dengan menyelenggarakan seminar.

Selain itu, kebijakan baru lainnya yakni dengan sistem Sada (Sentralisasi Administratif di Universitas dan Desentralisasi akademik ke Fakultas).

Artinya, semua bidang akademik diserahkan ke fakultas, tapi di bidang administratif tetap dipegang pimpinan Universitas.

“Unija merupakan generasi milenial di Indonesia, maka harus dapat mengembangkan diri sehingga akan muncul ide-ide kreatif yang dapat ikut membangun perekonomian daerah maupun negara Indonesia,” tandasnya.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.