PortalMadura.Com, Pamekasan – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pamekasan, Affandi, mengatakan, animo masyarakat terhadap SLTA yang berstatus madrasah tetap bertahan hingga tahun 2019.
Buktinya, dua madrasah aliyah yang berstatus negeri tetap dibanjiri oleh siswa baru.
Dari data yang dikantongi Kemenag Pamekasan, terdapat 526 siswa baru yang sedang menempuh pendidikan di MAN 1 dan MAN 2 Pamekasan.
Untuk pendaftar saat PPDB justru melampaui dari jumlah siswa tersebut.
“Dua lembaga itu (MAN 1 dan MAN 2, red) tetap diminati karena saat PPDB kemarin kita melakukan penyaringan siswa,” terang Affandi, Selasa (16/7/2019).
Hal tersebut patut diapresiasi. Sekalipun tahun 2019 untuk SMA/SMK Negeri SPP sudah digratiskan, tapi masyarakat tetap memilih SLTA di bawah naungan Kemenag.
“Alhamdulillah, madrasah mulai dilirik oleh masyarakat sekalipun kita tidak menggratiskan SPP untuk siswa,” katanya.
Kondisi terbalik justru dialami oleh sejumlah lembaga di bawah naungan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Wilayah Pamekasan.
Baca Juga : 10 Rumah Kos di Sumenep dapat Catatan Merah
Tahun 2019, dari total 16 SMA/SMK Negeri, hanya satu lembaga yang memenuhi pagu siswa.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Pamekasan, Slamet Goestiantoko, mengaku pihaknya belum mengetahui penyebab dari kondisi tersebut.
Ia mengaku akan melakukan evaluasi dan mengumpulkan seluruh kepala sekolah di bawah naungannya.
“Bisa saja karena zonasi, kalau SPP kan, Premprov Jatim sudah menggratiskan,” katanya.(*)