PortalMadura.Com, Sumenep – Kepala Pusat Strategi Kebijakan Kawasan Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Muhammad Takdir menyebutkan, Universitas Wiraraja (Unija) layaknya jembatan emas yang menghubungkan Madura dengan komunitas Internasional.
Hal tersebut disampaikan pada momentum Rapat Terbuka Senat Universitas Wiraraja, Wisuda Magister, Sarjasa dan Diploma tahun 2022, di gedung Graha Adi Poday, Jl. Trunojoyo, Sumenep, Rabu (19/10/2022).
“Undangan ini [pada dirinya] adalah Unija layaknya jembatan emas yang menghubungkan Sumenep dan Madura di komunitas Internasional,” katanya.
Menurut Takdir, pihak Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri Kemenlu, akan menggarap apa yang menjadi kekayaan Unija dalam menggerakkan potensi daerah yang dimiliki agar turut memberi warna, baik lokal maupun luar negeri.
“Kami juga ingin melihat elemen-elemen lokal dan kepentingan Sumenep dan Madura agar terdeteksi dalam radar hubungan kerjasama Internasional,” ujarnya.
Madura dinilai memiliki banyak potensi dan dapat menjadi jangkar Jawa Timur yang menghubungkan Indonesia Timur melalui laut jawa. Maka, pihaknya mengingatkan agar mampu menjaga ‘rumah’ sendiri dengan tertib.
“Bila rumah kita tidak tertib, maka akan kesulitan,” ucapnya.
Ia mengutip ungkapan yang sering disampaikan Presiden RI Joko Widodo, bahwa di tangan kaum muda, Indonesia akan maju dan akan bermartabat. Maka, pemuda harus memiliki kesiapan dalam menghadapi masalah global yang kompleks.
Tantangan global hari ini, kata dia, seperti mengurai benang kusut. Semua menghadapi masalah global secara simultan.
Pihaknya mencontohkan, hasil kajian Badan Kebijakan Kemenlu menemukan bahwa sejak tahun 1.600 – 1999, pandemi global terjadi setiap 100 tahun sekali, tetapi sejak tahun 2000-2001 sudah mengalami 5 kali pandemi.
“Artinya, diluar seratus tahun, kita harus mengantisipasi kecenderungan siklus 100 tahunan menjadi 20 tahunan. Dunia harus siap menghadapi pandemi yang mungkin terus akan terjadi kedepan,” ungkapnya.
Selain dampak dari pandemi itu, kini dunia Internaisional dihadapkan dengan krisis pangan, energi dan krisis keuangan setelah pecahnya perang Ukraina.
“Tak ada satupun negara yang bisa menghadapi krisis global tersebut, maka semangat dan kerjasama global perlu dilakukan, tapi tidak semudah itu dilakukan,” tandasnya.
Maka pihaknya mengharapkan, dari komponen dan komunitas perguruan tinggi, negara Indonesia tetap mampu menghadapi persoalan global serta menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur [sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya].
Pada Rapat Terbuka Senat Universitas Wiraraja, Wisuda Magister, Sarjasa dan Diploma tahun 2022 tersebut, Unija Madura mewisuda 872 mahasiswa dari 7 Fakultas dan Pascasarjana Universitas Wiraraja.(*)