Kenali 6 Mitos Natal di Seluruh Dunia, Apa Anda Percaya?

Avatar of PortalMadura.com
Kenali 6 Mitos Natal di Seluruh Dunia, Apa Anda Percaya?
ilustrasi (tirto.id)

PortalMadura.Com – Natal merupakan salah satu perayaan istimewa yang telah ditunggu-tunggu umat Kristiani sepanjang tahun. Di momen spesial tersebut berbagai macam sajian, suasananya, bahkan rutinitas yang dilakukan tidak pernah gagal membuat yang merayakannya selalu merasa rindu.

Di samping kebahagiaan yang seringkali menyelimuti, Natal sebagai salah satu perayaan tertua di Bumi juga berhias ragam mitos turun-temurun. Mungkin mitos tersebut bisa membuat Anda bergidik. Apa saja?.

Berikut enam di seluruh dunia:

La Befana
Figur yang digambarkan sebagai perempuan ini dikenal sebagai penyihir Natal dari Italia. Tidak masuk dalam ketegori menyeramkan, La Befana digambarkan terbang menggunakan sapu dan membawa tas super besar.

Menurut cerita kuno yang telah dikisahkan banyak generasi, ia akan mendatangi anak saat Epiphany Eve dan bertanya apakah mereka sudah jadi anak baik atau malah sebaliknya. Mirip seperti Santa Claus, hanya saja versi Italia.

Grýla
Bisa dikatakan sebagai salah satu mitos Natal yang paling menyeramkan, Grýla dikisahkan sebagai troll gunung. Berdasarkan cerita rakyat dari Islandia, ia berjalan dari gunung ke gunung untuk mencari anak nakal. Ketika menemukan mereka, Grýla akan memakan anak tersebut.

Mincemeat
Mincemeat pie yang merupakan hidangan Natal yang populer di beberapa negara disebutkan sebenarnya merupakan kreasi seorang kanibal di abad ke-16. Sementara resep sekarang terdiri dari buah, herbal, dan rempah seperti kayu manis, sang kanibal disebut menjadikan daging manusia sebagai bahan utama mincemeat pie.

Berdasarkan rumor yang beredar, cerita ini merupakan sebab di balik hidangan mincemeat pies tidak pernah dilengkapi daging di dalamnya. Berjaga-jaga kalau legenda tersebut malah memengaruhi kebersamaan Natal.

Yule Lads
Kembali ke cerita rakyat Islandia, terdapat Yule lads yang digambarkan sebagai pembunuh berdarah dingin. Dalam cerita tersebut, Yule lads beranggotakan 13 orang yang hidup bersama ibu mereka, Grýla, di gunung.

Jelang Natal, mereka turun ke desa dan menakut-nakuti penduduk. Secara bergantian, mereka mengunjungi 13 anak untuk memberi hadiah atau hukuman bagi mereka yang nakal.

Busana Santa Claus Disebut Sebagai Cara Promosi Sebuah Brand Minuman Soda
Berdasarkan cerita dari mulut ke mulut, busana merah yang dipakai Santa Claus dikatakan awalnya merupakan upaya marketing Coca-Cola untuk memasarkan produk mereka. Kemiripan imej mereka awalnya diragukan, namun sekarang cukup banyak orang percaya kalau busana Santa Claus memang terpengaruh langsung dari brand minuman soda tersebut.

Belsnickel
Lelaki dengan perawakan yang digambarkan menakutkan tersebut telah jadi cerita rakyat di beberapa negara Eropa sejak abad pertengahan. Disebutkan, saat Natal, ia akan meninggalkan permen di depan rumah anak berkelakuan baik dan menculik anak-anak nakal. (liputan6.com/Salimah)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.