PortalMadura.Com – Hari senin dan kamis adalah hari istimewa, bagi Nabi Muhammad SAW. Mungkin karena Senin merupakan hari kelahiran Beliau. Senin menjadi hari menjenuhkan, bagi pekerja kantoran. Atau bagi para pelajar senin merupakan hari mereka mengawali aktivitas setelah libur.
Senin pagi yang padat menjadi bayangan menyeramkan. Namun, bagi Nabi Muhammad SAW Senin dan Kamis istimewa. Nabi Muhammad SAW memilih dua hari itu untuk ibadah puasa. Apa sebab?. Mungkin karena Senin merupakan hari kelahiran Beliau SAW. Lalu bagaimana dengan hari Kamis?
Kutipan hadis oleh Syekh Abu Zakariya Al-Anshori berikut ini dalam karyanya Fathul Wahhab setidaknya membantu menjawab, Rasulullah SAW bersabda, “Amal itu diperlihatkan di hadapan Allah pada hari Senin dan hari Kamis. Aku gembira sekali amalku diperlihatkan di saat aku sedang berpuasa.”.
Mengenai jam berapa amal itu diperlihatkan, kita tidak menemukan keterangan waktu pada hadis di atas. Apakah jam 8 pagi, jam 10, atau waktu duhur? Syekh Bujairimi dalam karyanya Attajrid Linaf‘il Abid, Hasyiyah ala Fathil Wahhab mengatakan, “Di saat aku sedang berpuasa” maksudnya, berdekatan dengan aktivitas puasa. Karena, amal perbuatan diperlihatkan selepas matahari terbenam saat orang sudah membatalkan puasanya.
Amal perbuatan seseorang diperlihatkan di hadapan Allah SWT pada hari Senin dan hari Kamis. Di hadapan para nabi, ayah, dan ibu yang bersangkutan sendiri, amal diperlihatkan pada hari Jum’at. Sementara di hadapan Rasulullah, amal seseorang diperlihatkan setiap hari.
Untuk itu, baik-baiklah berperilaku. Minimal menjaga puasa Senin-Kamis. Karena, segala bentuk aktivitas kita diantarkan malaikat di hadirat Allah, Nabi Muhammad SAW, para nabi, ayah dan juga ibu kita yang terlebih dahulu wafat.
Betapa malunya kita bila mereka semua mendapati catatan amal kita hitam kotor? Dan betapa bangganya mereka bila melihat catatan baik amal kita?.(Islamidia.Com/Nurul)