Kenya Kecam China Karena Cabut Larangan Penggunaan Cula Badak untuk Pengobatan

Avatar of PortalMadura.Com
Kenya kecam China karena cabut larangan penggunaan cula badak untuk pengobatan
Ilustrasi - Tiga ekor badak putih terlihat di Ol Pejeta Conservancy, konservasi margasatwa seluas 360 km2 di Laikipia County, Kenya Tengah pada tanggal 03 April 2017. Di tepi kepunahan, tiga badak putih ini adalah yang terakhir dari spesies mereka di dunia. (Andrew Wasike - Anadolu Agency)

PortalMadura.Com, , – Kenya pada Jumat melayangkan kritik ke China karena membatalkan dan tulang harimau dalam .

Lewat sebuah pernyataan, Kementerian Pariwisata dan Margasatwa Kenya mengecam langkah itu karena akan meningkatkan aktivitas perburuan dan perdagangan cula dan tanduk, yang mengancam upaya pelestarian satwa langka di Afrika.

“Dengan melihat aktivitas perdagangan gading gajah selama 25 tahun terakhir, perdagangan legal terbukti tidak efektif dalam membendung perburuan gajah di Afrika,” papar kementerian. dilaporkan Anadolu Agency, Sabtu (3/11/2018).

Sebagian besar gading gajah dan cula badak yang diselundupkan ke China, Afrika Timur, Afrika Tengah melewati Kenya.

Kenya pun menuding China meyakini hal yang salah bahwa tulang dan cula berkhasiat untuk pengobatan.

Maret lalu, satu-satunya badak putih utara di dunia ditemukan mati di Kenya. Menurut para ahli, spesies itu akan benar-benar punah jika dua badak betina tua yang tersisa mati. (AA)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.