PortalMadura.Com, Sumenep – Potensi wilayah kepulaun Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, memukau para traveler, khususnya di Pulau Kangean.
Tidak sedikit wisatawan luar daerah yang datang untuk menikmatinya. Bahkan, tim Jelajah Indonesia sudah sampai di Pantai Tanjung Pongkak, Kecamatan Arjasa, Sumenep.
Sayangnya, kondisi terumbu karang di Pantai Tanjung Pokak tidak terjaga dengan baik. “Rusak, mati, dan sisanya hancur,” kata host tim Jelajah Indonesia, Dayu Hatmanti, saat berbincang santai usai snorkeling bersama Apri Arisandi, seorang peneliti.
Hal ini disajikan dalam sebuah vidoe Jelajah Indonesia yang diunggah ke Youtube tanggal 13 Juni 2020 dan dilansir laman kompas.tv.
Dalam perbincangannya yang berlangsung di bibir Pantai Tanjung Pokak, juga disebutkan, kerusakan terumbu karang karena ada pengeboman oleh oknum nelayan saat mencari ikan. “Agak ke tengah bagus lagi,” ujarnya.
Selain itu, juga dampak dari penangkapan ikan pakai racun dan sampah menjadi penyerta kerusakan keindahan alam Pulau Kangean, Sumenep.
“Masyarakat sini tidak paham. Secara umum bagus, dan sangat memungkinkan untuk diperbaiki,” kata Apri Arisandi, menimpali.
Apri Arisandi adalah seorang dosen kelautan yang sedang melakukan penelitian terumbu karang di wilayah Pulau Kangean, Sumenep.
Ia menyebutkan, kondisi air laut di wilayah Arjasa, Sumenep sangat bagus untuk terumbu karang. “Minimal 7,4 tingkat keasaman,” terang Apri Arisandi.
Dari alat ukur yang digunakan diketahui tingkat keasaman di Pantai Tanjung Pongkak mencapai 7,9. Suhu udara menunjukkan 30 derajat celcius dan salinitas air 20 ppt (kandungan air garam per liter air laut).
Sementara, host tim Jelajah Indonesia, Dayu Hatmanti, juga menggambarkan keindahan Madura sejak berangkat dari Surabaya melewati Suramadu hingga tiba di pelabuhan Kalianget, Sumenep.
Ia bersama timnya melanjutkan perjalanan laut menuju pelabuhan Batu Guluk, Desa Bilis-bilis, Kecamatan Arjasa, Kepulauan Kangean Sumenep.(*)