Surabaya – Selama bulanRamadhan hingga Lebaran 1434 H konsumsi masyarakat terhadap kebutuhan bahan pokok pangan seperti makanan dan minuman (Mamin) diprediksi naik rata-rata antara 15-20 persen. Hal tersebut bukan saja terjadi di Surabaya tetapi merata diseluruh kabupaten/kota di Jatim.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) JawaTimur Budi Setiawan di kantornya, Surabya, Senin (9/6/2014) mengatakan, dengan naiknya konsumsi masyarkat pada Puasa berdampak terhadap permintaan terhadap bahan pokok pangan. Dengan begitu harganya pun juga ikut terkatrol naik.
Kebutuhan bahan pokok pangan yang mengalami peningkatan tersebut didominasi oleh bahan pokok pangan olahan untuk konsumsi sehari-hari. Seperti makanan pokok beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, telur ayam, daging ayam, daging sapi, dan bumbu-bumbuan serta buah-buahan.
Dikatakan Budi, bukan saja produk pertanian dan perkebunan yang permintaannya meningkat, tetapi produk hasil pabrikan juga ikut naik permintaannya. Produk pabrikan tersebut seperti makanan ringan roti, biskuit, makanan kaleng, minuman kemasan dan sasetan.
Menurut Budi, sudah kebiasaan setiap tahun menjelang hingga minggu pertama Puasa trennya konsumsi masyarakat naik. Tetapi diprediksi kenaikan tersebut akan berhenti pada akhir sepuluh hari pertama Puasa, Pada pertengahan Puasa harga bahan pokok pangan akan mulai stabil bahkan bisa turun. Ucapnya(deliknews/htn)