Kopaja Pertanyakan Peran Bakesbangpol Kurangi Angka Golput

Avatar of PortalMadura.Com

PortalMadura.Com, Pamekasan – Tingginya angka golput dalam setiap penyelenggaraan Pemilu di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, membuat Komunitas Parlemen Jalanan Mahasiswa (Kopaja) mempertanyakan peran Bakesbangpol dalam upaya mengurangi angka golput tersebut.

Ketua Kopaja Pamekasan Iam Kholil mengatakan dalam sebuah audensi mengatakan, kedatangan Kopaja ke kantor Bakesbangpol di jalan Agussalim itu untuk mempertanyakan peran Bakesbangpol dalam pendidikan politik bagi warga Pamekasan.

“Kami hanya untuk mempertanyakan peran Bakesbangpol dalam memberikan pendidikan politik, sebab angka golput di Kabupaten Pamekasan dan apatisme masyarakat terhadap politik sangat tinggi,” katanya, Rabu (2/7/2014).

Ia menjelaskan, pada tahun 2012 lalu, angka golput pada penyelenggaraan Pemilu sebanyak 957.750.000 orang, sedangkan pada tahun 2013 sebanyak 141.275.000 orang.

“Jika dimaksimalkan programnya Bakesbangpol, saya yakin angka golput akan berkurang,” jelasnya.

Sehingga, Iam mendesak agar Bakesbangpol lebih memaksimalkan perannya agar angka Golput terus berkurang dan masyarakat sadar pentingnya partisipasi politiknya demi membangun bangsa dan negara.

Menanggapi hal itu, Kepala Bakesbangpol Pemkab Pamekasan, Herman Kusnadi juga mengatakan, terkait masalah Pemilu bukanlah tugas murni dari Bakesbangpol, tetapi menjadi kewajiban KPU (Komisi Pemilihan Umum).

“Kita hanya memfasilitasi, sesuai dengan pasal 126 Undang-Undang nomor 15 tahun 2011 tentang pemilihan umum. Jadi tugas kita hanya memfasilitasi,” katanya usai menemui aktifis Kopaja.

Menurut Herman, desakan Kopaja agar Bakesbangpol lebih memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, telah dilakukan oleh pihaknya dengan maksimal, tidak hanya tentang Pemilu saja, tetapi berbagai pendidikan politik lainnya.

“Pendidikan politik yang kita maksud itu bukan hanya masalah Pemilu, banyak pendidikan politik itu. Forum lintas partai itu pendidikan politik, wawasan kebangsaaan itu pendidikan politik, kesadaran bela negara itu pendidikan politik, empat pilar kebangsaan itu pendidikan politik,” jelasnya.

“Kalau hanya berbicara Pemilu saja, itu jelas ranahnya KPU, bukan kita,” sambungnya.

Mantan Plt Sekda Kabupaten Pamekasan itu memastikan, meskipun demikian, pihaknya akan terus berupaya keras agar angka Golput ini terus berkurang, dan Bakesbangpol akan memaksimalkan perannya untuk memberikan penyadaran kepada masyarakat.

“Sebenarnya ini menjadi tanggung jawab semua elemen untuk memberikan kesadaran politik kepada masyarakat,” pungkasnya.(reiza/nia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.