Kurang Air, Petani Cabai Merugi

Avatar of PortalMadura.Com
Kurang Air, Petani Cabai Merugi
Ilustrasi

PortalMadura.Com, – Musim kemarau cukup dirasakan oleh para petani cabai di Desa Tolbuk, Kecamatan Klampis, Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

Mereka mengalami kerugian yang cukup besar. Pasalnya, keriting yang mereka tanam tidak tumbuh sempurna karena kekurangan asupan air.

Dalam satu petak sawah tanaman cabai yang dipanen, petani hanya mengantongi uang antara Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu. Padahal, modal yang telah mereka keluarkan mencapai Rp 600 ribu per petak sawah.

Disamping faktor tanaman cabai yang tidak berkembang bagus, kondisi ini diperparah oleh yang anjlok di pasaran saat ini.

Saat menanam pada awal musim kemarau, harga cabai saat itu berkisar Rp 50 ribu sampai Rp 60 ribu per kg. Tapi, saat ini harga capai hanya dipatok Rp 10 ribu per kg saja.

Para petani meminta pemkab Bangkalan untuk lebih memperhatikan nasib mereka.

“Minimal bisa mengurangi beban kerugian kami,” harap Hairis, salah seorang petani cabai, Rabu (10/9/2014)

Mereka bakal menanam cabai kembali saat musim penghujan tidak mempunyai modal.

“Saat ini kami sudah mengalami kerugian yang sangat besar dan tidak mampu menutupi biaya modal yang telah dikeluarkan,” jelas Hairis.

Petani lainnya, Soleh menjelaskan, tanaman cabai-nya tidak bisa tumbuh dengan baik lantaran kekurangan air.

Dirinya salah memprediksi musim kemarau yang terjadi saat ini. Sebelumnya ia memperkirakan bakal turun hujan, walaupun musim kemarau seperti tahun kemarin.

“Ternyata perkiraan kami meleset, karena selama musim kemarau tidak ada hujan. Kami sudah berusaha supaya tanaman cabai tumbuh bagus dengan cara disiram, tapi tetap saja kurang maksimal,” paparnya.

Ia hanya bisa pasrah atas nasib yang menimpanya tersebut. Dirinya tidak tahu secara pasti pada musim penghujan nanti, apa bakal menanam cabai lagi atau tidak. Karena modal sudah habis lantaran rugi besar.(dit/nia)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.