Opini  

Kutukan Sejarah pada Karir Politik Wakil Bupati Sumenep Nyai Eva

Avatar of PortalMadura.Com
Kutukan Sejarah pada Karir Politik Wakil Bupati Sumenep Nyai Eva
dok. Kanan, Nyai Hj. Dewi Khalifah (Nyai Eva) bersama Bupati Sumenep Achmad Fauzi

Tidak akan ada kabar baru dari masalalu. Dan tidak akan ada kabar pasti dari masa depan. Namun demikian, kadang sebuah kutukan kita percayai sebagai kebenaran yang membawa kepastian.

, atau yang lebih akrab dipanggil Nyai Eva, adalah perempuan pertama yang menjabat wakil bupati di Kabupaten . Sebelum menjadi orang nomor dua di kota keris ini, perjalanan politiknya seperti penuh onak duri.

Dalam ingatan saya, Nyai Eva adalah politisi yang gigih dan suka foto bersama. Dalam politik, dia sudah layak disebut pemain lama. Karena selalu ambil bagian setiap kali pilkada dilaksanakan. Meski berkali-kali kalah, dia tidak pernah menyerah.

Dan, dua tahun terakhir, dia pun bisa senyum sumringah. Politik telah mengantarnya untuk merasakan puncak pemerintahan. Sebagai wakil bupati, bisa dikata karir politiknya sedang tinggi.

Namun demikian, sebenarnya ada kutukan sejarah yang sedang membayangi masa depan karir politiknya. Jika kutukan ini terus berjalan, maka sudah pasti jabatan wakil bupati adalah karir politik Nyai Eva untuk yang terakhir kalinya.

Sejauh ini, kutukan sejarah ini terbilang ampuh. Pertama, sejarah mencatat, tidak ada satu pun wakil bupati yang berhasil menjabat hingga dua kali.

Kedua, tidak pernah ada satupun bupati petahana yang menang dengan wakil yang sama. Selalu saja, dalam perhelatan pilkada, wakil yang mendampingi petahana berbeda-beda.

Ketiga, pasca menjabat, biasanya karir politik seorang wakil bupati akan tamat. Hal itu terbukti sejak Drs. Moh. Dahlan menjabat. Sejauh ini, satu-satunya wakil bupati yang selamat dari kutukan sejarah ini hanya . Karena ia berhasil menjadi bupati. Selebihnya, seorang wakil bupati pasti hanya menjabat sekali dan tidak terulang lagi.

Berkaca pada kutukan sejarah yang ada, maka semestinya tahun 2024 menjadi akhir dari karir politik Nyai Eva. Jika tidak ingin berakhir, dia musti menyaingi bupati petahana. Jika tidak, sangat mungkin nasibnya seperti para wakil bupati sebelumnya, hilang tanpa bisa apa-apa.

Akhir-akhir ini, kutukan sejarah itu seakan mulai tampak. Beberapa kawan politisi menduga, ada beberapa orang di lingkaran Nyai Eva yang sikapnya mulai berbeda.

Bahkan, Nyai Eva dikabarkan mulai didera kecemasan tentang karir politiknya di masa depan. Kabar dari orang menyebutkan, Nyai Eva sempat senewen pada Sekda Sumenep, Edy Rasiyadi. Sebab anak kepulauan ini santer dikabarkan akan mencalonkan diri jadi wakil bupati.

Namun demikian, jika dipikir secara berimbang, karir politik Nyai Eva belum tentu akan tamat. Pertama, dia adalah ketua Muslimat. Kedua, jika Golkar memiliki banyak wakil di Legislatif 2024 nanti, Nyai Eva masih punya kans untuk menawarkan diri sebagai wakil bupati (lagi). Bisa jadi kutukan sejarah yang sejak awal dikhawatirkan, tidak berlaku bagi satu-satunya wakil bupati perempuan. Salam.

Catatan Seorang Jurnalis Kompas TV
NK Gapura
Gapura, 18 Februari 2023

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.