Lahan Bermasalah, Siswa SDN Ketupat II Belajar di Rumah Warga

Avatar of PortalMadura.Com
Lahan Bermasalah, Siswa SDN Ketupat II Belajar di Rumah Warga
KBM Siswa di Rumah Warga

PortalMadura.com, SDN Ketupat II, Kecamatan Raas, Sumenep, Madura, Jawa Timur yang terjadi sejak tahun 2012, hingga saat ini belum ada penyelesaian.

Akibatnya 93 siswa dan 6 guru di sekolah itu, menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan cara menumpang di teras rumah warga setempat.

Mereka enggan kembali ke sekolah sebelum permasalahan sengketa lahan dengan ahli waris pemilik lahan selesai. Mereka trauma dengan peristiwa pengusiran oleh pemilik lahan beberapa tahun lalu.

“Bukan kami tidak mau kembali ke sekolah, tapi kami masih trauma dengan peristiwa pengusiran tiga tahun lalu, makanya memilih melaksanakan KBM di rumah warga,” kata Arif Rahman Hakim, Kkepala SDN Ketupat II, Kecamatan Raas, Senin (8/6/2015).

Menurutnya, pemilihan rumah warga untuk dijadikan tempat kegiatan KBM, merupakan pilihan yang tepat, sehingga KBM bagi 93 SDN ketupat II tetap berlangsung.

Pihaknya, tetap berharap pada pemerintah daerah agar segera menyelesaikan sengketa lahan di SDN II Ketupat. Sehingga siswa dan guru yang sudah tiga tahun mengungsi ke rumah warga, bisa kembali lagi dan menggelar KBM di sekolah itu.

Sementara, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep,  Kadarisman, mengaku persoalan sengketa lahan di SDN II Ketupat sudah selesai, karena sudah terjadi kesepakatan antara pemilik lahan dengan pemerintah.

Hanya saja untuk proses pengalihan dari ahli waris pemilik lahan kepada pemerintah, memerlukan beberap persyaratan adminitrasi dari ahli waris pemilik lahan, sehingga proses penyelesaiannya terkesan lamban.

“Kalau persolannya sudah selesai, yang belum tinggal proses balik nama saja,” kilahnya.(udin/har)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.