PortalMadura.Com, Sumenep – Gili Labak yang dijadikan destinasi wisata unggulan pada kunjungan wisata 2018 oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, juga disebut Pulau Tikus.
Legenda penamaan pulau tikus berawal dari kondisi pulau yang awalnya tidak berpenghuni dan hanya ada hewan darat berupa tikus. Pulau yang memiliki luas 5 hektare tersebut dibabat oleh seorang pemuda sakti mandraguna dari Pulau Poteran, bernama Sabu.
Pemuda inilah yang membabat pulau tersebut. Dengan kecerdikan dan kehebatan ilmunya, ia juga mampu membasmi kawanan tikus. Ia pun mendapat julukan Ju’ Saimin.
Pemuda ini juga melarang keras pada warga agar tidak melakukan penyembelian hewan ternak berupa sapi dan kambing di daratan Gili Labak. Alasannya, jika ada darah hewan ternak, maka kawanan tikus itu, akan menyerang kembali.
Larangan menyembelih hewan ternak tersebut terwariskan hingga keturunan kelima penghuni Gili Labak saat ini.
Pulau yang berpenghuni kurang lebih 100 jiwa itu, dipimpin oleh seorang RT dan juga berperan sebagai tokoh agama. Pulau ini, secara administrasi masuk RT 5, RW 3, Dusun Lembana, Desa Kombang, Kecamatan Talango. Ibu kota kecamatan Talango ini masuk wilayah Pulau Poteran, Sumenep.
Berikut kondisi Gili Labak saat ini:
https://youtu.be/9z-1B3LOjJQ
(Hartono)