PortalMadura.Com, Sumenep – Salah seorang legislator Sumenep, Darul Hasyim Fath menilai, kondisi geografis Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur yang meliputi 126 pulau akan menghambat dan mempersulit pihak kepolisian dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Belum lagi terbatasnya alat transportasi antar pulau dan ragam dinamika masyarakat yang berbeda suku bangsa. Hal ini diungkapkan anggota Komisi I DPRD Sumenep, Darul Hasyim Fath pasca meledaknya barang bukti (BB) bom ikan (Bondet) di Mapolsek Gili Genting (kepulauan Gili Genting), pukul 15.10 WIB, Senin (21/5/2018).
“Betapapun insiden tersebut menjadi catatan untuk kita semua bahwa sarana dan prasarana Polsek di Kabupaten Sumenep perlu pendapat perhatian serius dari Mabes Polri,” kata politisi PDI Perjuangan Sumenep ini, pada PortalMadura.Com.
Pihaknya berharap, peristiwa meledaknya barang bukti yang disimpan di Mapolsek Gili Genting, Sumenep semoga tidak terjadi lagi di polsek-polsek lainnya atau tempat lain.
Akibat meledaknya barang bukti (BB) berupa bom ikan (sejenis bondet) di ruang penyimpanan BB Mapolsek Gili Genting, Kabupaten Sumenep yang diawali dengan adanya asap, gudang (tempat) penyimpanan arsip dan barang bukti (BB) hancur.
Baca : Ledakan di Polsek Gili Genting Sumenep
Selain itu, atap ruang tahanan rusak, tembok ruang Reskrim jebol, dan atap asbes dibeberapa ruangan Mapolsek Gili Genting juga mengalami kerusakan cukup parah.(Hartono)