Loyalis Jemput Ra Mamak di KPU Sumenep Saat Antarkan Gus Acing-Mas Kiai

Avatar of PortalMadura.com
Proses loyalis menjemput Ra Mamak di KPU Sumenep (Ist)
Proses loyalis menjemput Ra Mamak di KPU Sumenep (Ist)

PortalMadura.Com, – Bakal Pasangan Calon (Bacalon) Fattah Jasin-Muhammad Ali Fikri (Gus Acing-Mas Kiai) sudah mendaftar di KPU Sumenep, Madura, Jawa Timur, Sabtu (5/9/2020).

Salah satu partai koalisi yang ikut mengusung bacalon tersebut adalah PPP. Saat ini, Ketua DPC PPP Sumenep dijabat KH Moh Shalahuddin yang akrab disapa dan merupakan adik kandung dari Muhammad Ali Fikri.

KH Moh Shalahuddin sendiri gagal maju sebagai bakal calon Bupati Sumenep pada Pilkada Sumenep 2020 karena rekomendasi dari DPP PPP tidak jatuh ke tangannya.

Namun sinyal atmosfer berupa dukungan dari Tim Loyalis Ra Mamak tetap terbangun dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan cara menjemput Ra Mamak ke Kantor usai menandatangi berkas pencalonan Gus Acing-Mas Kiai.

Fenomena ini viral diberbagai platform media sosial. Dalam video yang berdurasi 5 menit 18 detik, Ketua Tim Relawan dan Loyalis Ra Mamak, Fathol Bhari menyampaikan alasan penjemputan Ra Mamak dari depan Kantor KPU Sumenep, Jl. Asta Tinggi, Nomor 99, Kebonagung.

“.. menjemput Ra Mamak di KPU dan mengantar sampai ke [pondok pesantren) Annuqayah. Agar tidak salah tafsir, bukan mengantarkan Ra Mamak ke KPU, tapi menjemput Ra Mamak ke KPU untuk di antarkan ke Annuqayah…,” katanya.

Bagi pihaknya, gerakan relawan adalah gerakan politik rakyat yang edukatif dengan mengedepankan semangat kerakyatan sehingga aspirasinya betul-betul sebagai aspirasi rakyat.

“… kepada masyarakat Sumenep diharapkan bahwa partisipasi politik yang cerdas kedepan harus terus dibangkitkan,” tandasnya.

Selain itu, pihaknya menginginkan partai politik di Sumenep adalah partai politik milik masyarakat Sumenep sehingga partai politik berdaya dalam menentukan sikapnya.

“Sehingga partai politik tidak mengesankan bagian dari ternak-ternak para elit kepentingan di Sumenep sehingga bisa diatur sedemikian rupa sehingga berakibat bagi masyarakat Sumenep dan akhirnya tidak berdaya untuk menentukan politiknya kedepan,” ujarnya.

Pihaknya akan terus bergerak melalui gagasan besar Ra Mamak. Hal ini, kata dia, dalam usaha memberdayakan masyarakat serta wujud dari sikap kritis demi Sumenep kedepan.

“Gagasan yang sangat cemerlang dari Ra Mamak perlu terus dirawat meski akhirnya bukan Ra Mamak,” ucapnya.

“… Pada saatnya nanti, lima atau 10 tahun kedepan harus tetap dirawat sehingga masyarakat Sumenep menjadi masyarakat yang mandiri, berdaya dan bermartabat…,” tandas Fathol Bhari.

PortalMadura.Com saat mengklarifikasi video yang sedang viral tersebut dibenarkan oleh Fathol Bhari.

“Itu disampaikan di langgar dhalem [kediaman Ra Mamak] yang ditemui KH. Moh. Naqib Hasan dan KH. Halimi Ishamuddin. Sekitar 40 orang yang turut serta mengantar Ra Mamak ke Annuqayah usai dari KPU,” katanya.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.