Lumpuh dan Tak Bisa Bicara Sejak Lahir, Pria Ini Hidup Numpang di Rumah Bapak Tiri

Avatar of PortalMadura.com
Lumpuh dan Tak Bisa Bicara Sejak Lahir, Pria Ini Hidup Numpang di Rumah Bapak Tiri
Kondisi Bambang Eko Priyanto, warga Dusun Nangger Kelurahan Bugih Kecamatan/Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur (Fot: Marzukiy) (Selasa, 27/8/2019)

PortalMadura.Com, – Bambang Eko Priyanto, warga Dusun Nangger, Kelurahan Bugih, Kecamatan/Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, ini harus rela menjalani hidup berbaring di tempat tidur lantaran menderita penyakit lumpuh sejak lahir.

Pria berusia 30 tahun tersebut sekarang harus dirawat di rumah bapak tirinya setelah neneknya meninggal sekitar setahun yang lalu. Karena tidak ada yang mau merawat Bambang akhirnya dibawa ke rumah bapak tirinya di Dusun Nangger tersebut.

“Awalnya dirawat oleh neneknya di selatan (sama-sama Kelurahan Bugih), tapi setelah meninggal di sana tidak ada yang mau merawat. Sehingga dibawa ke sini,” terang salah satu kerabat Bambang, Timbar, Selasa (27/8/2019).

Bambang merupakan anak dari pasangan suami istri Sawati (55) dan Amin. Tetapi Amin sudah meninggal dunia sekitar sepuluh tahun yang lalu, Sawati kemudian menikah kembali dengan pria lain di Dusun Nangger.

Baca Juga: Ini Figur Bacabup PKB di Pilkada Sumenep 2020

Pantauan di lapangan, Bambang berbaring di atas dipan berukuran sekitar 1,5 x 2 meter. Saat diajak berbicara Bambang hanya menjawabnya dengan bahasa isyarat, menurut Timbar, penyakit itu ia jalani sejak lahir 30 tahun silam.

“Sejak lahir memang seperti itu, yang sangat repot itu ketika mau buang kotoran. Karena harus dibopong, dia juga tidak bisa duduk, ” tandasnya.

Timbar mengaku, selama ini Bambang memang tidak pernah dirawat di rumah sakit lantaran ekonomi keluarganya yang pas-pasan. Ibu Bambang, Sawati yang hanya bekerja sebagai pembuat kripik tumbuk (Kepeng/Krepek Tette, Madura, red) tidak mampu membiayai pengobatan Bambang.

“Pendapatannya sehari mungkin hanya 12.000, jadi tidak cukup. Apalagi pemikiran kami, kalau sudah lumpuh seperti ini sejak lahir, sulit yang mau sembuh. Itu menurut akal manusia ya,” tambah dia.

Selama dirawat di rumah bapak tirinya bersama ibu kandungnya sendiri, Sawati, beberapa kali dikunjungi dari instansi terkait di Pamekasan. Namun, hasil dari kunjungan itu tidak ada tindak lanjut sampai sekarang.

“Dari dinas ada ke sini beberapa kali, difoto-foto. Tetapi tidak ada apa-apa sampai sekarang,” ujar pria pencari rongsokan ini.

Dia berharap ada uluran tangan dari pemerintah untuk meringankan beban keluarga yang merawat Bambang. Karena orang yang mengalami lumpuh dan tidak bisa bicara sejak lahir itu layak mendapatkan bantuan.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.