Mahasiswa UTM Bawa “Pocong” dan Tabur Bunga di Depan Gedung Rektorat

Avatar of PortalMadura.com
Mahasiswa UTM Bawa "Pocong" dan Tabur Bunga di Depan Gedung Rektorat
Mahasiswa UTM membawa "Pocong" ke gedung Rektorat (M Saed @portalmadura.com)

PortalMadura.Com, – Sejumlah Bangkalan, Madura, Jawa Timur membawa “pocong” dan melakukan aksi tabur bunga di depan gedung Rektorat, Kamis (4/2/2021).

Mereka juga menggelar tahlil dan doa bersama. Aksi itu, merupakan buntut dari tuntutan aksi sebelumnya (28/1) agar Uang Kuliah Tunggal (UKT) dipotong 50 persen. Namun, tidak ada respon dari pihak Rektorat UTM.

Uang UKT di UTM Bangkalan mencapai Rp 3 juta bagi jalur mandiri dan dinilai sangat memberatkan mahasiswa pada masa pandemi Covid-19.

“Pimpinan tidak merespon surat permohonan audensi yang dikirim oleh kami. Padahal, isi surat itu hasil negosiasi saat aksi sebelumnya yang ditemui Wakil Rektor III” kata koordinator aksi, Abdurrohman.

Aksi kedua ini juga tidak menghasilkan apa-apa. Mahasiswa harus membubarkan diri dengan rasa kecewa lantaran hanya akan ditemui oleh jajaran lain di internal UTM.

“Padahal, harapan teman-teman hanya satu. Aspirasi yang dikeluhkan mahasiswa didengarkan pimpinan dan terealisasi,” ujarnya.

Humas UTM Bangkalan, Taufikurrohman, mengaku merasakan yang menjadi keluhan mahasiswa, namun ketentuan itu sudah diatur.

“Kami bisa memaklumi apa yang dirasakan mahasiswa, namun kami selaku penyelenggara negara harus taat aturan yang telah di tetapkan oleh pemerintah,” dalihnya.

Rektor UTM mengambil keputusan, kata dia, mengacu pada Peraturan Menteri Nomor 25 Tahun 2020, bahwa mahasiswa yang mengalami kesulitan membayar UKT dapat mengajukan keringanan.

“Kami tidak serta-merta mengambil keputusan. Kami bukan bermaksud tidak peduli terhadap mahasiswa, keberadaan kami di sini wajib melayani mahasiswa,” katanya.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.