Masjid Jamik Sumenep, Tertua dan Memiliki Daya Tarik Tinggi

Avatar of PortalMadura.com
Masjid Jamik Sumenep, Tertua dan Memiliki Daya Tarik Tinggi
Jemaah Masjid Jamik Sumenep (Foto Samsul Arifin @portalmadura.com)

PortalMadura.Com, – Masjid merupakan tempat pusat ibadah kaum muslimin, termasuk masjid Jamik Sumenep yang terletak di tengah-tengah Kota Keris ini. Masjid yang mulai dibangun pada tahun 1779 dan selesai pada 1787 ini memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat.

Di bulan puasa Ramadan 1441 H, ini, masjid jamik ini menjadi tempat idola masyarakat dalam beribadah. Mulai dari berjemaah pada setiap salat lima waktu, iktikaf, tahlil hingga buka puasa bersama di sore hari.

Pada salat lima waktu, jemaah datang lebih awal, mereka menyempatkan diri untuk membaca Alquran dan iktikaf. Setelah salat berjemaah Asar, para jemaah juga mengikuti ceramah agama yang disampaikan oleh imam masjid. Selesai ceramah, jemaah melaksanakan tahlil bersama, yasinan hingga dikumandangkan azan Magrib.

Masjid Jamik Sumenep ini merupakan bagian dari 10 masjid tertua di Nusantara. Hal tersebut yang menjadi salah satu daya tarik jemaah untuk terus menjadikan masjid bersejarah ini sebagai pusat ibadah. Di Kecamatan Kota Sumenep memiliki banyak masjid, namun masyarakat lebih memilih masjid Jamik untuk sekadar mendekatkan diri kepada sang Khalik, termasuk saat salat tarawih.

Pada bulan suci Ramadan ini takmir menambah kegiatan keagamaan di masjid yang dibangun oleh Pemerintahan Panembahan Somala beberapa tahun silam. Penambahan kegiatan keagamaan tersebut untuk merespon semangat para jemaah. “Jemaah salat setiap waktunya memang banyak dan pada bulan puasa ini malah lebih banyak lagi. Dan habis salat Asar kami menambah kegiatan lain seperti ceramah, tahlil dan yasinan hingga masuk azan Magrib,” kata Ketua Takmir Masjid Jamik, Husen Satriawan, Rabu (6/5/2020).

Bahkan, masjid ini tidak pernah sepi dari jemaah, baik di siang hari maupun malam. Karena pintu terus terbuka bagi jemaah yang hendak beribadah. Iktikaf menjadi bagian dari salah satu ibadah yang dilakukan oleh jemaah.

Bagi jemaah yang akan berbuka bersama, tidak perlu membawa bekal dari rumah, mereka telah disiapkan takjil dari takmir masjid. Namun, bagi masyarakat yang hendak bersedekah tetap diperbolehkan untuk menyumbangkan takjil atau minuman ke jemaah yang ada di masjid.

“Takmir juga menyediakan takjil untuk buka puasa di masjid. Takmir juga bisa menampung takjil dari masyarakat yang mau berbagi,” ucapnya.

Di tengah pandemi Covid-19 ini, Takmir masjid tetap mengikuti anjuran pemerintah, yakni menyediakan tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun dan jemaah dianjurkan untuk menggunakan masker saat beraktifitas di masjid.

Di pintu masuk utama terdapat dua tempat cuci tangan bagi jemaah yang baru datang. Saat salat, jemaah tetap berjejer rapi seperti layaknya salat berjemaah atau tidak ada jarak, namun mereka tetap diharuskan menggunakan masker.

“Kami tetap memberlakukan standar pencegahan Covid-19. Tapi bukan berarti jemaah tidak boleh ke masjid. Tetap ke masjid, namun harus saling jaga agar tidak terpapar virus,” uraianya. (*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.