PortalMadura.Com – Bagi umat Islam, Rasulullah SAW merupakan panutan yang sudah sepatutnya ditiru dalam menjalani kehidupan. Karena, dalam diri Rasulullah tersimpan banyak kebaikan-kebaikan.
Nah, agar semakin mencintai Rasulullah, pastinya Anda harus semakin mengenal sosoknya, kepribadiannya, kisah perjuangannya, termasuk nama-namanya.
Sebagaimana Syekh Imran al-Zannati dalam kitab Dala’il al-Khayrat mengatakan ada 201 nama indah Baginda Nabi. Di antaranya Muhammad, Ahmad, al Mahi, al Hasyir, dan al Aqib.
Dalam sebuah hadis shahih al Bukhari, Rasulullah pernah bersabda, “Sesungguhnya aku memiliki beberapa nama. Aku adalah Muhammad, aku Ahmad, aku al-Mahi yang sebab diriku Allah menghapus kekafiran, aku al-Hasyir tempat manusia akan berkumpul, dan aku al-Aqib”.
Setiap nama tersebut memiliki makna. Nama Muhammad berarti terpuji, yang berasal dari kata hamd atau pujian.
Muhammad merupakan nama bagi orang yang melakukan perbuatan mulia dan agung, sehingga berhak mendapatkan pujian atas perbuatannya. Nama ini berarti pula, tidak hanya sekali atau dua kali, tapi orang akan terus memujinya.
Baca Juga : Umat Muslim, Ini Benda-benda Peninggalan Rasulullah yang Harus Anda Ketahui
Kemudian nama Ahmad bermakna, orang yang paling banyak memuji Allah. Tidak ada manusia yang paling banyak memuji Allah dibandingkan Rasulullah, karena pujiannya kepada Allah lebih besar pula dari pujian semua mahluk, maka beliau disebut Ahmad al-Hamidin.
Dalam Alquran surah al-Shaff ayat ke-6, Allah berfirman, “Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata: Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku. Yang namanya Ahmad”.
Selanjutnya, al-Mahi berarti yang menghilangkan kekufuran dan kelalaian. Dengan cahaya risalahnya, kezaliman berubah menjadi kedamaian dan kegelapan menjadi cahaya. Lewat ajarannya, segala tindakan kekafiran pun diubah dengan keimanan sekaligus kebijaksanaan.
Nama berikutnya yakni al-Hasyir, memilkii arti yang mengumpulkan. Ini dimaksudkan, manusia akan dikumpulkan di belakang beliau. Pasalnya, Rasulullah merupakan orang pertama yang dibukakan surga, juga orang pertama yang memberi dan diberi syafaat.
Lalu al-Aqib artinya ‘yang menggantikan semua nabi, nabi terakhir.’ Allah berfirman dalam surah al-Ahzab ayat ke-40, “Muhammad adalah utusan Allah dan penutup para nabi…” Dengan demikian tidak ada lagi nabi setelahnya hingga hari kiamat. Wallahu A’lam.