PortalMadura.Com – Perdagangan mata uang kripto dan perdagangan valas adalah dua opsi populer bagi investor yang mencari potensi keuntungan, tetapi keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Mata uang kripto, seperti Bitcoin dan Ethereum, adalah aset digital yang beroperasi pada platform terdesentralisasi tanpa pengawasan pemerintah atau bank sentral. Di sisi lain, valas berurusan dengan pertukaran mata uang fiat tradisional seperti dolar AS atau Euro dan merupakan salah satu pasar terbesar dan paling likuid di dunia. Kedua pasar menawarkan peluang keuntungan, tetapi masing-masing memiliki serangkaian risiko, peraturan, dan imbalannya sendiri.
Salah satu perbedaan paling mencolok antara kedua pasar ini adalah volatilitas. Mata uang kripto dikenal karena fluktuasi harga yang ekstrem, yang dapat menghasilkan keuntungan besar tetapi juga kerugian yang signifikan. Misalnya, Bitcoin telah mengalami perubahan lebih dari $30.000 dalam jangka waktu yang singkat. Sebaliknya, valas cenderung lebih stabil, dengan pasangan mata uang biasanya hanya berfluktuasi 1-2% setiap hari. Meskipun valas menawarkan volatilitas yang lebih rendah, penggunaan leverage dalam valas dapat memperbesar keuntungan dan kerugian.
Leverage merupakan faktor kunci lain yang membedakan kedua pasar tersebut. Pialang valas sering kali menawarkan leverage yang tinggi, terkadang hingga 1:1000, yang memungkinkan para pedagang untuk mengendalikan posisi besar dengan modal yang sedikit. Namun, hal ini juga meningkatkan risiko kerugian yang signifikan. Sebagai perbandingan, pasar mata uang kripto biasanya menawarkan leverage yang lebih rendah, berkisar antara 1:2 hingga 1:20, yang dapat membantu mengurangi potensi kerugian dalam skala besar.
Likuiditas merupakan area lain yang membedakan kedua pasar tersebut. Pasar valas sangat likuid, dengan volume perdagangan harian mencapai triliunan, yang berarti transaksi dapat dieksekusi dengan cepat tanpa berdampak signifikan pada harga pasar. Di sisi lain, sementara mata uang kripto utama seperti Bitcoin dan Ethereum memiliki likuiditas yang tinggi, altcoin yang lebih kecil mungkin mengalami likuiditas yang rendah, yang dapat mempersulit pelaksanaan transaksi besar tanpa memengaruhi harga.