Mau Dagang Tanpa Modal? Yuk Coba Bisnis Dropship, Begini Caranya

Avatar of PortalMadura.com
Mau-Dagang-Tanpa-Modal-Yuk-Coba-Bisnis-Dropship,-Begini-Caranya
Ilustrasi (alona.co.id)

PortalMadura.Com – Mau berbisnis online tapi tidak perlu mengeluarkan modal?. Jangan khawatir, sekarang ini ada caranya, yaitu dengan . Melalui bisnis ini Anda tidak perlu repot-repot mengeluarkan uang, Anda hanya perlu menjual produk yang dibuat pihak lain atau supplier (pemasok).

Hal ini tentunya berbeda dengan reseller (pengecer). Kalau reseller Anda harus memiliki stok barang di tempat Anda sendiri, lalu Anda jual kembali apabila Anda yang ingin membeli, dan Anda juga yang mengirimnya ke pembeli. Sedangkan dropshipper adalah pedagang yang menjual produk orang lain tanpa perlu menyetok barang dan mengirimnya sendiri. Jadi, supplier yang akan mengirimkan produk itu langsung ke pembeli.

Oleh karena itu, dropship kerap disebut bisnis tanpa modal uang. Anda hanya perlu mempromosikan suatu produk dengan harga yang juga memberi untung buat Anda. Jika ada yang membeli, otomatis sang pembeli membayar langsung harga asli dari produk tersebut dan juga ongkos kirim (ongkir). Sisa dari biaya yang dibayar pembeli kemudian menjadi keuntungan Anda sendiri.

Meskipun demikian, untuk sukses berbisnis dropship juga tidak instan. Yuk simak tipsnya agar Anda bisa lancar dan sukses menjalankan bisnis ini seperti dilansir PortalMadura.Com, Senin (21/6/2021) dari laman Idntimes.com:

Pilih Supplier Terpercaya

Sebelum memilih supplier terpercaya, pastikan Anda sudah tahu akan menjual produk apa. Setelah itu, yang harus Anda lakukan adalah memilih supplier yang terpercaya. Ainul Luthfia Al Firda, seorang pebisnis dropship produk kain tenun (@Nikiwaetenun), mengatakan supplier terpercaya adalah kunci terpenting dalam bisnis dropship.

Supplier adalah orang yang memasok produk yang akan Anda pasarkan. Nah, wanita yang akrab disapa Firda itu sendiri mendapatkan supplier produk kain tenun terpercaya dari Facebook. Menurutnya, banyak kanal lain yang juga bisa menyediakan informasi terkait supplier produk, tidak hanya Facebook.

Ia sendiri memilih supplier terpercaya dilihat dari cara komunikasi sang supplier terhadap pembelinya.

“Biasanya mencari dulu supplier yang terpercaya. Ya gak besar banget sih. Biasanya aku melihat cara dia bagaimana merespons konsumen baru, sopan santun melayani konsumen seperti apa. Kedua, unggahan-unggahan dia juga. Dia sering posting atau tidak. Kalau sering otomatis dia supplier yang terpercaya,” ujar Firda.

Anda juga bisa mendapat supplier dari marketplace. Saat ini, berbagai marketplace di Indonesia menyediakan fitur dropship. Dengan cara itu, supplier tidak akan mencantumkan nama tokonya ketika mengirim produk kepada pembeli Anda. Hal ini mencegah Anda kehilangan pembeli, karena pembeli tidak membeli langsung dari supplier karena tidak mengetahui nama tokonya.

Oleh sebab itu, penting untuk memastikan supplier langganan Anda tidak mencantumkan nama tokonya ketika mengirim produk pesanan dari pembeli Anda.

Jaga Komunikasi dengan Supplier

Nah, menjaga komunikasi dengan supplier juga sangatlah penting. Firda mengatakan, apabila komunikasi Anda dengan supplier tidak bagus, maka dapat mengancam kelancaran transaksi antara Anda dengan pembeli.

“Saya pernah banyak pesanan setelah endorse dagangan saya lewat selebgram. Nah di situ ada miss communication antara saya dengan supplier. Jadi dia mengirim produk yang salah ke pembeli saya,” tutur Firda.

Oleh sebab itu, penting sekali Anda menjaga komunikasi yang baik dengan supplier, dan terus mengawal proses transaksi hingga supplier mengirim produk ke pembeli Anda.

Jangan Bergantung pada Satu Supplier

Firda menyarankan agar pebisnis dropship punya lebih dari satu supplier. Jika supplier A sedang mengalami kendala produksi, tidak bisa dihubungi, dan sebagainya, Anda masih memiliki cadangan supplier lainnya.

“Misalnya konsumen mau barang ini, ternyata supplier A kosong. Makanya harus cari supplier B,” imbuhnya.

Jangan Berutang kepada Supplier

Pastikan Anda selalu melunasi pembelian produk dari supplier. Firda mengatakan, apabila Anda berutang kepada supplier alias menunda pembayaran produknya, maka bisa mengancam penjualan Anda ke depannya.

“Jangan sampai ada utang, kan gak enak juga. Kalau aku, setiap ada pesanan dan konsumen sudah bayar, otomatis aku langsung bayar harga produk dan ongkir ke supplier,” pungkasnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.