Mau Jadi Ahli Surga? Lakukan 4 Amalan Mudah Ini

Avatar of PortalMadura.com
Mau Jadi Ahli Surga? Lakukan 4 Amalan Mudah Ini
ilustrasi

PortalMadura.Com – Setiap manusia tentu menginginkan berada di surga sebagai tempat istirahat terakhirnya. Tidak heran, jika banyak orang beriman yang berlomba-lomba melakukan berbagai macam kebaikan yang dianjurkan Islam untuk bisa tinggal di tempat indah tersebut.

Sebagaimana firman Allah SWT: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal. Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanya” (QS al-Kahfi: 107-108).

Rasulullah juga menyebutkan beberapa peristiwa ringan yang mengantarkan seseorang menjadi ahli surga, dengan amalan di satu hari.

Suatu hari Rasulullah bertanya: “Siapa di antara kamu yang berpuasa hari ini?”. Abu Bakar r.a, menjawab: “Aku”. Rasulullah bertanya lagi, “Siapa di antara kalian yang telah mengikuti pemakaman hari ini?” Abu Bakar r.a, berkata: “Aku”. Rasulullah berkata lagi, “Siapa di antara kalian yang memberi makan orang miskin hari ini?”. Abu Bakar berkata lagi, “Aku”. Rasulullah bertanya lagi, “Siapakah di antara kalian yang menjenguk orang sakit hari ini?” Abu Bakar menjawab, “Aku”.

Baca Juga: Peningkatan Kualitas Pertanian Melalui Pengelolaan Sampah Jadi Perhatian Mahasiswa UTM

Kemudian, Rasulullah berkata: “Jika terkumpul seluruh amalan pada seseorang (seperti ini), niscaya ia akan masuk surga”. Pada diri Abu Bakar r.a, di hari itu terkumpul seluruh kebaikan yang ringan, tapi mengantarkan pada surga. Sehingga, dalam riwayat lain, Umar bin Khattab r.a, sampai berkomentar, “oh…itu (amalan) ahli surga”.

Menggabungkan semua pekerjaan itu dalam satu hari memang bukan hal mudah. Namun, dengan niat dan kesungguhan, Anda bisa melakukannya.

Pasalnya, seperti dikatakan Ibnul Qayyim, “Kebahagiaan dunia dan akhirat berpulang pada seberapa besar (perjuangan) melawan keletihan, tidak ada (kenikmatan) istirahat bagi yang tidak merasakan letih; bahkan sebesar rasa letih itulah, kenikmatan istirahat (dapat dirasakan)”.

Nah, berikut ini penjelasan empat :

Berpuasa sunah Senin-Kamis
Ini merupakan ibadah yang sangat bermanfaat. Selain menyehatkan, puasa ini adalah amalan yang dianjurkan Rasulullah. Beliau bersabda: “Amal-amal kebajikan dilaporkan pada setiap hari Senin dan Kamis, maka aku menyukai amalanku dilaporkan sedang aku dalam keadaan berpuasa” (HR Tirmidzi). Selain itu, menurut Rasulullah, berpuasa menjauhkan kalian dari sikap riya.

Menjenguk Teman atau Kerabat yang Sakit
Menjenguk orang sakit adalah amalan utama yang sangat bernilai. Walaupun Anda datang tanpa membawa buah tangan apa pun, kehadiran Anda bagi yang sakit membangkitkan semangat baginya untuk sembuh.

Dalam riwayat Jabir bin Abdullah, Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang mengunjungi orang sakit niscaya dia mendapatkan rahmat. Maka, apabila dia duduk di sampingnya dia tetap berada di dalam rahmat, dan apabila dia keluar dari orang yang sakit dia terus dinaungi rahmat sampai dia kembali ke rumahnya”.

Di kitab “Al-Ikhtiarat al-Fiqhiyah”, Imam Ibn Taymiyah bahkan berfatwa hukum menjenguk orang sakit adalah fardu kifayah. Artinya, jika tidak ada seorang pun yang peduli pada tetangga yang sakit, seluruh warga berdosa karenanya.

Bertakziah
Demikian halnya dengan bertakziah, saat mengunjungi sanak famili yang tengah dirundung musibah kematian, misalnya, adalah pekerjaan yang ringan. Namun, efeknya sangat dahsyat bagi keluarga yang ditinggalkan.

Sehingga dalam riwayat lain, Rasulullah menganjurkan seseorang untuk berkata: “Sesungguhnya Allah-lah yang mengambil. (Sebab) Dia-lah yang memberi dan di sisi-Nya, segala sesuatu memiki ajal tertentu”.

Dengan ucapan itu, diharapkan dapat menenteramkan seseorang dari kedukaannya. Sedemikian pentingnya amalan takziah ini, sehingga Imam Syafi'i berfatwa: “tidak ada batasan waktu mengucapkan kalimat takziah” (Kitab al-Umm).

Memberi Makan Orang Miskin
Ini juga termasuk dalam amalan lainnya yang terlihat ringan. Sepiring nasi yang Anda berikan pada seseorang yang tengah kelaparan sesungguhnya tidak sekadar mengenyangkan perutnya, tapi juga menguatkan mata batin persaudaraan dengannya. Bahwa, dia akan merasa ada orang lain yang peduli pada kesulitan hidup yang tengah dihadapinya.

Perjuangan orang-orang salih yang memberi makan fakir miskin itu disinyalir Allah SWT dalam firman-Nya, (artinya) “Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridaan Allah, Kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih” (QS al- Insan: 9).

Maka dari itu, semoga amalan-amalan kebaikan yang dicontohkan Abu Bakar r.a, di atas dapat Anda lakukan. Aamiiin. Wallahu A'lam. (republika.co.id/Salimah)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.