PortalMadura.Com – Sebagian orang tua beranggapan bahwa anak-anak perlu menguasai bahasa asing sebagai salah satu modal untuk kelak bersaing di dunia internasional. Bahasa Indonesia pun semakin tersisih. Apabila dibiarkan, negeri ini akan terancam.
Maka diperlukan kesadaran orang tua untuk menanamkan kecintaan terhadap bahasa Indonesia, dilansir dari laman MentariGroups.Com, Kamis (2/7/2020). Orang tua sebagai lingkungan terdekat anak memiliki peran besar dalam mengenalkan dan membudayakan berbahasa Indonesia. Sekolah juga memiliki peran penting dalam menanamkan bahasa Indonesia, terutama di tingkatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), dan Sekolah Dasar (SD).
Kecintaan anak terhadap bahasa Indonesia dapat dipupuk melalui kebiasaan membaca buku. Guru dapat mengarahkan siswa untuk membaca buku selama 15 menit dalam sehari melalui tiga tahapan. Tahap pertama, guru meneladani budaya membaca kepada para siswa. Kedua, saat siswa mulai hobi membaca, guru dapat menganjurkan siswa untuk menulis ringkasan buku yang mereka baca. Terakhir, pada tahap ketiga, guru dapat membimbing siswa untuk mengulas isi buku dan mendiskusikannya. Agar tidak membosankan, guru bisa mengajak siswa membaca di perpustakaan dan taman sekolah.
Dalam melatih anak fasih berbahasa Indonesia tentunya dengan kebiasaan dirumah maupun diluar rumah. Bahasa yang Anda gunakan sehari-hari sangat berpengaruh dalam hal ini. Menguasai satu bahasa bukanlah sekadar berbicara, membaca, dan menulis saja. Tapi juga mengungkapkan pikiran dan perasaan kita secara lisan maupun tulisan hingga dapat dipahami secara utuh oleh orang yang kita ajak berkomunikasi.
Tidak ada yang salah untuk mengajarkan anak bahasa asing seperti bahasa Inggris. Tetapi, jangan lupa, yang terpenting dan lebih dulu diajarkan sebaiknya adalah bahasa Indonesia. Tak perlu merasa kalah gengsi, kalah keren, atau anak akan terlihat tertinggal jika lebih fasih berbahasa Indonesia. Berbahasa Indonesia menunjukkan bahwa kita cinta Indonesia.
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
