PortalMadura.Com, Sumenep – Kelompok Perahu Penyeberangan (KPP) Talango-Kalianget, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, bersikukuh menolak rencana pembangunan dermaga baru dan penambahan armada penyeberangan.
Mereka mendatangi Dinas Perumahan Permukiman dan Perhubungan (Disperkimhub) Sumenep, Jl.dr Cipto Kota Sumenep, Senin (24/1/2022). “Ini bisa mematikan pendapatan pemilik perahu penyeberangan,” ujar salah satu anggota KPP Sugiyono.
Selama ini, kata dia, KPP tidak pernah diajak untuk musyawarah dan tidak ada bentuk perhatian, baik dari pemerintah maupun pemilik armada (kapal tongkang). KPP yang beranggotakan hingga 99 orang itu juga akan mengadukan nasipnya dan penolakan kepada Gubernur Jatim.
“Sampai kapan pun kami menolak. Kami akan ke Gubernur,” tandasnya.
Sementara, Kepala Disperkimhub Sumenep Mohammad Jakfar menyarankan agar penolakan KPP juga dituangkan dalam bentuk tulisan. “Seperti apa penolakan dan alasannya. Baru dapat dilakukan kajian,” ujarnya.
Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep merencanakan penambahan 4 dermaga penghubung (kepulauan Poteran) Talango-Kalianget sebagai upaya meminimalisir kemacetan.
Menurutnya, izin pembangunan empat dermaga itu sudah diterbitkan oleh Kepal Dinas Perhubungan sebelumnya Agustiono Sulasno, Desember 2021.
Salah satu dari ke empat dermaga itu akan dipergukan untuk membenahi sisi Talango-Kalianget. “Kalau itu diperbaiki maka empat kapal bisa beroperasi sebulan penuh. Artinya kemacetan bisa teratasi,” dalihnya.
Jika dua sisi itu dibenahi maka akan ada dua dermaga. Dua di Talango dan dua lagi di Kalianget. “Sehingga empat kapal itu bisa beroperasi maksimal dan mengurai kemacetan,” katanya.(*)