Menakar Peluang Tokoh Madura dalam Gelaran Pilgub Jatim 2018

Avatar of PortalMadura.Com
Menakar Peluang Tokoh Madura dalam Gelaran Pilgub Jatim 2018
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Jawa Timur menjadi salah satu daerah yang turut menyelenggarakan pemilihan kepada daerah (Pilkada) pada tahun 2018.

Berdasarkan riset dan laporan sejumlah lembaga survei sudah muncul beberapa nama yang berpotensi maju baik sebagai calon gubernur dan wakil gubernur.

Sayangnya, dari sekian tokoh yang dirilis lembaga survei beserta tingkat elektabilitas/potensi keterpilihannya, tidak ada satupun tokoh yang berasal dari Pulau Madura.

Dengan kondisi tersebut, Ketua Umum Front Pemuda Madura (FPM) Asep Irama, menyikapi dengan serius. “Madura yang terdiri dari empat kabupaten dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang mencapai 3,5 juta jiwa memiliki peranan penting dalam setiap gelaran Pilkada Jawa Timur,” katanya, dalam siaran persnya, Minggu (16/7/2017).

Hal tersebut dapat dibuktikan pada Pilkada Jatim 2008, Madura turut menjadi kunci kemenangan pasangan Soekarwo-Syaifullah Yusuf (KarSa) yang diusung beberapa partai politik. Demikian juga pada Pilkada Jatim 2013 Madura menjadi daerah garapan potensial yang memiliki peranan signifikan dalam kemenangan pasangan petahana.

Oleh karena itu, Front Pemuda Madura (FPM), menyayangkan sejumlah lembaga survei yang tidak menampilkan tokoh politik dari Madura dalam setiap gelaran survei dengan sistem tertutup. Padahal beberapa tokoh dari Madura memiliki tingkat elektabilitas, kapasitas dan akseptabilitas politik yang signifikan.

Pihaknya mendorong beberapa tokoh dari Madura untuk maju sebagai cagub/cawagub. Seperti Mahfud MD, Mantan Ketua Mahkamah Konstisusi (MK), Menteri Pertahanan Era Presiden Abdurrahman Wahid, warga nahdiyin serta tokoh NU yang memiliki kedekatan dengan tokoh politik dan kiai di Jawa Timur. Apalagi Jawa Timur merupakan basis massa nahdiyin.

Ia menyebutkan sejumlah tokoh yang layak, seperti MH Said Abdullah yang merupakan Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI sekaligus Bendahara DPW PDI-P Jawa Timur serta dikenal sebagai tokoh politik nasionalis. Achsanul Qasasih, Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI sekaligus mantan Anggota DPR RI 2009-2014, aktif sebagai pengurus DPP Partai Demokrat.

Untuk itu, ia akan melakukan berbagai upaya politik secara massif guna mengkampanyekan tokoh politik nasional dari Madura guna dipertimbangkan oleh partai politik untuk diproyeksikan menjadi cagub/cawagub dalam .

Bahkan, pihaknya juga aka mendorong beberapa nama potensial seperti Khafifah Indar Parawansa dan Syaifullah Yusuf untuk menggandeng tokoh politik nasional dari Madura.

Sikap FPM tersebut, katanya, didasarkan kepada dua asumsi ilmiah dan filosofis. Pertama, Madura masih dijadikan kelas dua untuk berbagai program pembangunan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Itu dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Madura (IPM) di empat kabupaten masih di angka 6,2. Padahal rata-rata IPM kabupaten/kota di Jawa Timur adalah 7,2. Termasuk juga dalam bidang pembangunan insfrastruktur, pemberantasan kemiskinan dan program sosial yang lain,” tandasnya.

Menurutnya, tampilnya beberapa tokoh politik dari Madura diproyeksikan mampu mengangkat harkat dan martabat Madura dari keterbelakangan. “Karena Madura memiliki kontribusi signifikan terhadap pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur,” pungkasnya.(Hartono)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.