PortalMadura.Com, Sumenep – Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi berharap agar kegiatan lomba karapan sapi tradisional di tahun-tahun berikutnya, mampu menjadi ajang pesta budaya rakyat.
“Kami dari pemerintah daerah berharap supaya saat digelar karapan sapi, tidak hanya karapan sapi saja. Tapi dikolaborasikan dengan kesenian dan budaya tradisional lainnya. Paguyuban pecinta karapan sapi kan bisa bekerja sama dengan Dinas Pariwisata. Bisa diagendakan rutin setahun sekali sebagai pesta rakyat,” kata Fauzi, Minggu (16/7/2017).
Saat tiba di Lapangan Giling, Wabup Ach. Fauzi dan Ketua DPRD Sumenep, Herman Dali Kusuma diarak naik ‘jaran kencak' (kuda menari: red), diiringi musik saronen (musik tradisional Sumenep: red), dan puluhan penari mengenakan baju khas Sumenep.
“Ini penggabungan yang bagus. Kerapan sapi dengan ‘jaran kencak' dan saronen. Mungkin lain waktu bisa ditambah dengan kesenian tradisional lainnya,” ucap Fauzi.
https://youtu.be/iJoZKoKOLZ4
Menurutnya, karapan sapi merupakan budaya warisan nenek moyang yang harus terus dilestarikan keberadaannya. Karena itu, pihaknya sangat mengapresiasi paguyuban pecinta sapi kerap yang telah menggelar lomba kerapan sapi se- Madura.
“Pelestarian berupa lomba-lomba kerapan sapi harus terus diupayakan agar masyarakat juga punya tontonan gratis budaya tradisional Madura,” ujarnya.
Pada Minggu (16/07/2017), Wakil Bupati (Wabup) Sumenep, Ach. Fauzi membuka Lomba Kerapan Sapi Tradisional Sumekar Cup se – Madura di Lapangan Kerapan Sapi Giling, Sumenep. Lomba tersebut diikuti 48 pasang sapi dari 4 kabupaten di Madura dan Probolinggo, memperebutkan hadiah berubah 6 unit mobil.
“Kami minta agar peserta berlomba dengan sportif. Tidak sekedar melihat hadiah yang disediakan panitia. Karema lomba kerapan sapi ini kan merupakan salah satu cara kita bersilaturahmi antar paguyuban,” pungkasnya. (Hartono)