PortalMadura.Com, Sumenep – Hujan yang melanda wilayah Kota Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kamis (5/12/2019) pagi membuat debit air Kali Marengan meninggi.
Berbagai jenis sampah terpantau hanyut, seperti sampah plastik dari bekas botol minuman. Tentu sampah tersebut yang dibuang sembarangan oleh warga sekitar sebelum tiba musim hujan.
Bagi pemulung memiliki nilai tersendiri. Mereka mengais sampah-sampah itu dengan menggunakan alat seadanya. Bahkan, ada yang berani main basah-basahan dengan cara ‘nyemplung’.
Suasana itu terekam jelas dalam sebuah video yang diunggah ke media sosial @wearesumenep.
“Hujan bisa juga jadi ladang rezeki bagi warga yang mengais botol plastik bekas dari aliran kali marengan untuk dijual kembali, Setiap Jembatan itu ada loh,” tulisnya menerangkan video yang diunggah.
https://www.instagram.com/p/B5sezJZpWQo/?utm_source=ig_web_button_share_sheet
Aksi mereka itu mendapat respon positif dari warganet lainnya.
Salah satunya @dikascumbag. “trima kasih bpk ibu warga pabian, sungaiku bersih kembali. smoga tak banjiir“.
Data yang dihimpun PortalMadura.Com, Kali Maringan seringkali dilanda banjir meski pemerintah daerah menyebutnya sebagai genangan air setelah turun hujan. Itu terjadi setiap musim hujan.
Sebagai antisipasinya, setidaknya ada tiga sungai yang dilakukan normalisasi oleh Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) Sumenep.
“Kali Patrean, Kali Anjuk, dan sungai di wilayah Desa Gunggung,” kata Kepala Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) Sumenep, Chainur Rasyid, beberapa waktu lalu.
Disebutkan, Kali Patrean menampung air dari hulu, seperti Batuputih dan Kecamatan Manding. Hilirnya ke Gersih Putih. Untuk Kali Anjuk menampung air dari wilayah Rubaru.
Sedangkan sungai Gunggung diharapkan mampu menampung air dari wilayah kota sehingga tidak lagi tumpah ke Kali Marengan yang menyebabkan kota tergenang air bah saat hujan.(*)